Amerika Tegur Pakistan Karena Ceroboh Pakai Rudal AMRAMM, Rahasia Bisa Terbongkar!

Buntut dari penggunaan F-16 oleh Pakistan dalam pertarungan udara dengan India beberapa Februari 2019. Awalnya Pakistan tidak mengakui jika pesawat yg digunakan adalah F-16 dalam meladeni Mig-21, namun India memaparkan bukti-bukti yang kemudian diakui Pakistan.

Amerika Serikat (AS) memang sempat mengancam akan menjatuhkan sanksi karena penggunaan F-16 untuk mengagresi negara tetangga adalah pelanggaran kontrak namun ternyata realisasi enggak jadi.

Namun pihak AS memberikan teguran keras ke Pakistan karena pada saat duel udara di atas perbatasan India-Pakistan, F 16 AU Pakistan menembak jatuh pesawat Mig 21 AU India yang dipiloti oleh Abhinanadan Varthaman dengan menggunakan rudal udara ke udara jarak menengah AIM 120 AMRAMM. Rudal tersebut menyisakan pecahan yang masih relatif utuh dan dikhawatirkan dapat diteliti untuk dicari kelemahannya.

“kecerobohan tersebut dapat membocorkan teknologi AS yang sensitive oleh pihak ketiga yang dapat merusak sistem pertahanan dan keamanan AS” ungkap Andrea Thompson wakil menteri untuk control senjata dan urusan keamanan internasional

Sebagaimana diketahui pada 14 Februari 2019 lalu kelompok teroris Jaish e Mohammed (JEM) yang berbasis di Pakistan melakukan serangan bom bunuh diri yang menewaskan 40 personil pasukan elit kepolisian India. Beberapa minggu tepatnya 26 Februari AU India pun melakukan serangan balasan ke Balakot dengan menghancurkan markas JEM, pelaku serangan udara tersebut adalah Mirage 2000 yang dibekali bom pintar SPICE 2000 dan dikawal oleh Su 30MKI

Baca Juga:  India Berencana Borong Ratusan Rudal SAM 

Tidak terima wilayah udaranya diacak-acak oleh AU India keesokan harinya tanggal 27 Februari 2019, sekelompok pesawat tempur AU Pakistan yaitu F 16B dan JF 17 Thunder berusaha untuk masuk ke wilayah India namun segera dicegat oleh Mig 21 dan Su 30MKI. Hasil dari pertempuran singkat tersebut sebagaimana ditulis diatas sebuah Mig 21 ditembak jatuh F 16B Pakistan dengan rudal AMRAMM

1 Komentar

  1. Kalau begini modelnya gwa lebih realistis sama alutsista swedia yaitu GRIPEN, misalnya kita konflik dengan aussie, singapore n malay, ga bisa dipake, zzz

Tinggalkan Balasan