
TNI AL telah menyetujui (factory acceptance test) dari 4 CMS (Combat Management System) buatan Terma asal Denmark untuk 4 Kapal Perang Cepat Rudal KCR-60.
Berdasarkan press release Terma, Terma mendapatkan kontrak untuk menyuplai empat buah CMS untuk 4 KCR-60 pesanan TNI AL. Meskipun tidak dapat bertemu langsung dengan user akibat COVID-19, Terma mengatakan jika program dan FAT approval masih sesuai jadwal hingga memuaskan user dan project team di Terma dan PT PAL.
Hal tersebut dapat dicapai karena ke empat FAT dilakukan secara virtual yang disebut dengan “demo FAT’s”.
Dalam praktiknya, Terma telah melakukan dan menyelesaikan Factory Acceptance Test secara penuh dan menyeluruh sebelum acara demo FAT virtual yang sebenarnya. Perwakilan tim kualitas internal Terma menyaksikan dan menandatangani bahwa hasil Factory Acceptance Test memenuhi harapan.
Sementara dua demo FAT pertama dilakukan sepenuhnya secara online, pembatasan COVID-19 mengizinkan kehadiran langsung di dua FAT terakhir oleh masing-masing atase pertahanan Indonesia yang berbasis di London dan yang berbasis di Berlin.
Terma berperan sebagai integrator dan bertanggung jawab untuk mengintegrasikan seluruh sensor dan effector yang ada di kapal. Selanjutnya, Terma di kontrak untuk mengirimkan: C-Flex CMS, C-Guard decoy launching system, C-Fire FCS, dan air and surface surveillance radar SCANTER 4603 untuk ke empat KCR-60.
Ke empat KCR-60 yang akan dipasangi CMS buatan Terma ini diperkirakan akan melakukan sea acceptance test dan live firing test pada tahun ini. Tes pertama akan dilakukan pada bulan Juli-Agustus.
Tinggalkan Balasan