Amerika Restui Penjualan 200 Rudal AGM-158C Anti Kapal ke Australia

Dikutip dari siaran pers Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) dalam hari Jumat. Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan 200 rudal anti-kapal jarak jauh senilai USD990 juta atau lebih dari Rp13,5 triliun kepada Australia.”Departemen Luar Negeri telah membuat keputusan menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing (Foreign Military Sale) ke Australia hingga 200 AGM-158C Long Range Anti-Ship Missiles (LRASM) dan peralatan terkait dengan perkiraan harga USD990 juta,” bunyi siaran pers DSCA, Jumat (7/2/2020).Detail penjualan tersebut akan mencakup hingga 11 sistem Telemetri ATM-158C LRASM, DATM-158C LRASM, Captive Air Training Missiles (CATM-158C LRASM) dan peralatan lainnya, dengan Lockheed Martin menjadi kontraktor utama.Alasan utama perestuan ini adalah, karena Australia adalah sekutu yang sangat dibutuhkan AS untuk mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional AS di kawasan Pasifik dan Asia.AGM-158C LRASM adalah rudal jelajah siluman anti-kapal dengan kemampuan penargetan otonom yang lebih canggih daripada rudal anti-kapal Harpoon yang dioperasikan Angkatan Laut AS saat ini. Misil Harpoon telah beroperasi sejak 1977.Australia sendiri akan menggunakan rudal canggih itu pada pesawat F-18 Super Hornet dan untuk mendukung potensi kemitraan maritim Angkatan Laut Australia. Ini adalah pertama kalinya Australia membeli rudal canggih tersebut.

Posting Komentar untuk "Amerika Restui Penjualan 200 Rudal AGM-158C Anti Kapal ke Australia"