Amerika Ancam Tarik Pasukan Jika Saudi Tak Kurangi Produksi Minyak

Perang minyak yang dilancarkan oleh Arab Saudi dan ditambah wabah Corona telah membuat harga minyak dunia jatuh ke titik nol. Paling banyak dirugikan jelas Amerika Serikat sebagai negara yang punya banyak perusahaan pengeboran dan pengolahan minyak.

Presiden AS, Donald Trump diketahui telah memberi ultimatum kepada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) bahwa dia akan menarik pasukan militernya dari Arab Saudi sesuai UU yang sedang digodok anggota parlemen AS Jika Saudi tidak mulai memangkas produksi minyaknya.

Ultimatum tersebut dilakukan Trump pada 2 April, atau 10 hari sebelum Arab Saudi mengumumkan OPEC+ sepakat memangkas produksi minyak mentah sebesar 9,7 juta barel per hari, atau setara 10% dari total supply minyak mentah global. Hal ini diungkapkan oleh empat sumber Reuters yang mengetahui dengan persoalan ini, dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (1/5/2020).

Ultimatum Presiden Trump tersebut hingga dituruti oleh Putra Mahkota MBS menunjukkan betapa pentingnya kehadiran militer AS di kawasan kaya minyak tersebut.

Reuters melaporkan, saat ini ada sekitar 300.000 tentara AS di daratan Arab Saudi, dan jalur ekspor minyak mentah juga dilindungi oleh Armada Kelima Angkatan Laut AS (NAVY).

Hubungan AS-Arab Saudi sudah terjalin sejak 1945, tepatnya saat Presiden AS Franklin D. Roosevelt bertemu dengan Raja pertama Arab Saudi Abdul Aziz bin Saud. Mereka mencapai kesepakatan AS akan melindungi Arab Saudi sebagai gantinya Negeri Paman Sam memiliki akses ke cadangan minyak mentah Arab Saudi.
Sumber: CNBCIndonesia.com

Posting Komentar untuk "Amerika Ancam Tarik Pasukan Jika Saudi Tak Kurangi Produksi Minyak"