Ledakan dahsyat terjadi Pelabuhan Beirut, pada Selasa (04/08). Pelabuhan tersebut adalah pelabuhan utama di Ibukota Lebanon tersebut. Sampai saat ini dialporkan l 78 orang meninggal dan lebih dari 4.000 lainnya luka-luka.
Duta besar Indonesia untuk Lebanon, Hajriyanto Thohari telah menghimbau kepada WNI di Lebanon untuk memantau stok pangan karena pelabuhan ini adalah pusat pendaratan pangan dan diperkirakan akan terjadi kelangkaan bahan pangan di Lebanon.
Dalam keterangan pers, PM Lebanon Hassan Diab mengatakan bahwa ledakan disebabkan oleh ammonium nitrat berjumlah 2,750 ton yang disita 6 tahun lalu.
Ammonium nitrat tersebut awalnya dibawa oleh kapal kargo berbendera Moldovia, MV Rhosus yang berlayar dengan rute Georgia-Mozambique. MV Rhosus mengalami masalah teknis sehingga harus mengalihkan tujuan ke Beirut.
Setelah inspeksi kapal tidak diperbolehkan melaut dan awaknya dipulangkan, pihak charterer dan cargo concern sudah tidak memprioritaskan muatan kapal. Ammonium nitrat ditempatkan di warehouse pelabuhan sampai tiba waktunya dilelang/dibuang dengan aman (yang jelas tidak pernah dilakukan).
Foto yang beredar menunjukkan tumpukan ammonium nitrat tersebut di warehouse pelabuhan dalam karung-karung satu ton. Terlihat bahwa ammonium nitrat tersebut digeletakkan begitu saja tanpa tindakan pengamanan.
PM Lebanon berkomitmen akan menghukum pejabat-pejabat yang bertanggungjawab atas hal ini.
Bau aneh dilaporkan di udara sekitar Beirut pasca ledakan. Kemungkinan asap serta kebakaran yang ditimbulkan ledakan mengandung bahan beracun. Otoritas Lebanon meminta warga sipil segera meninggalkan lokasi. US Embassy Beirut meminta warga negara US di sekitar Beirut untuk memakai masker.
Posting Komentar untuk "Ini Penyebab Ledakan Dahsyat Di Kota Beirut Lebanon"