Indonesia Nunggak Iuran Pesawat KFX/IFX Senilai 6 Trilyun Rupiah

Indonesia menunggak 420 juta dolar atau senilai 6 Trilyun Rupiah untuk iuran proyek pengembangan jet tempur generasi berikutnya Korea Selatan, padahal negara itu dulu setuju untuk mendanai sebagian dari biaya pengembangan sebagai negara mitra, kata para pejabat pertahanan Korea Selatan pada Minggu, seperti dikutip dari Korea Times. .

Indonesia bergabung dengan proyek KF-X dalam upaya pengadaan pesawat untuk angkatan udaranya dan untuk memajukan industri kedirgantaraan, dan setuju untuk menanggung 20 persen dari biaya pengembangan proyek 8,8 triliun won (US $ 7,3 miliar), atau sekitar 1,7 triliun. won.

Tetapi negara terbesar Asia Tenggara itu gagal membayar sekitar 500 miliar won yang seharusnya dibayar pada akhir Agustus, kata para pejabat yang memahami masalah tersebut, menambahkan bahwa Indonesia sejauh ini telah membayar 227,2 miliar won.

Tahun ini, dalam APBN 2020 Indonesia sebenarnya telah mengalokasikan sekitar 270 miliar won untuk membayar iuran proyek KF-X.

“Sedikit kemajuan telah dicapai dalam hal kerjasama dengan Indonesia terkait proyek KF-X,” kata seorang pejabat.

Selama pertemuan menteri pertahanan bilateral mereka pada bulan Desember tahun lalu, Menteri Jeong Kyeong-doo dan mitranya dari Indonesia, Prabowo Subianto, berjanji untuk tetap ikut dalam proyek, menyebut kerja sama semacam itu sebagai “simbol hubungan kepercayaan yang kuat.”

Terlepas dari masalah keuangan seperti itu, proyek KF-X telah berjalan tanpa hambatan.

Awal pekan ini, Korea Selatan memulai perakitan terakhir prototipe jet pertama setelah konfirmasi akhir desain tahun lalu. Prototipe ini diharapkan akan diluncurkan pada paruh pertama 2021, menurut Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA).

Korea Selatan menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan pertama pesawat ini sekitar tahun 2026.

Link Berita: https://www.koreatimes.co.kr/www/nation/2020/09/113_295537.html#

Posting Komentar untuk "Indonesia Nunggak Iuran Pesawat KFX/IFX Senilai 6 Trilyun Rupiah"