Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

LAPAN dan PT RAI Bahas Nasib Pesawat R80 Rancangan Habibie

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan PT Regio Aviasi Industri (RAI) menyepakati kerja sama riset dan pengembangan serta pengkajian dan penerapan teknologi bersama untuk penguasaan teknologi dan peningkatan industri nasional mencapai kemandirian bidang penerbangan.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan program pengembangan pesawat Indonesia sudah dimulai sejak dicetuskannya program pesawat N-250 yang disiapkan untuk transportasi nasional.

“LAPAN bersama PT Dirgantara Indonesia mengembangkan pesawat N219, yang ditargetkan tahun 2020 akan menyelesaikan sertifikasi terbang. Dan juga teman-teman dari PT RAI yang mencoba mengembangkan pesawat yang lebih baik dari N-250 yaitu pesawat R80,” katanya dikutip dari Antara, Senin (7/9).

Pesawat R80 merupakan hasil rancangan Presiden Indonesia ketiga yaitu Bacharudin Jusuf (BJ) Habibie yang sebelumnya masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) bersama dengan pesawat N245 namun kemudiam dihapus oleh Pemerintah.

“Walaupun saat ini sesuai dengan kebijakan pemerintah R80 dan N245 sudah tidak termasuk dalam PRN 2020-2024, Kemenristek/BRIN mendukung penuh proyek transportasi udara buatan dalam negeri ini dengan memasukkannya pada Proyek Riset dan Inovasi Nasional (PRIN)”, kata Thomas.

Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemristek/BRIN) Hotmatua Daulay mengatakan phaknya secara penuh mendukung program pesawat nasional yang saat ini sedang dikerjakan maupun pengembangan di masa depan dengan memasukannya pada program PRIN.

Program tersebut termasuk pengembangan pesawat N245 yang sedang dikembangkan LAPAN dan R80 yang sedang dikembangkan PT RAI.
Sumber: cnnindonesia.com

Posting Komentar untuk "LAPAN dan PT RAI Bahas Nasib Pesawat R80 Rancangan Habibie"