Pesawat CN235 Milik Malaysia Diubah Jadi Pesawat Intai Maritim

Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) mulai memodifikasi pesawat angkut udara taktis CN235-220M (nomor register M44-05) yang dimilikinya menjadi maritime surveillance aircraft (MSA) di bawah program Maritime Security Initiative (MSI) Amerika Serikat.

Pesawat tersebut secara resmi diserahkan kepada PT Dirgantara Indonesia (PTDI), sebagai Original Equipment Manufacturer (OEM). Pesawat tiba di Bandara Hussein Sastranegara, Bandung, pada 2 September.

Upgrade CN235-220M menjadi pesawat MSA akan berdampak besar pada kedaulatan dan keamanan perairan nasional Malaysia dengan kemampuan pesawat yang sejalan dengan teknologi terbaru yang akan digunakan nanti, serta rencana strategis yang disusun oleh RMAF ke depan, kata pihak PTDI.

Didanai oleh Amerika Serikat melalui program MSI, peralatan yang dipasang akan disediakan oleh perusahaan AS. Diketahui bahwa konversi pesawat akan dilakukan oleh perusahaan AS Science and Engineering Services International dan Integrated Surveillance and Defense Inc. dengan PTDI bertindak sebagai OEM.

Dilaporkan pada bulan Februari bahwa pekerjaan konversi akan dimulai pada bulan April/Mei tetapi narasumber mengkonfirmasi bahwa tanggal tersebut telah meleset karena situasi Covid-19 di ketiga negara yang mengakibatkan pembatasan perjalanan ke Indonesia.

Konversi CN235-220M RMAF menjadi platform MSA akan menjadi kontrak kedua yang dilakukan untuk Malaysia di bawah payung MSI, yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan maritim dan kewaspadaan domain maritim negara-negara di sepanjang Laut Cina Selatan dan Asia Selatan.

Pada Mei 2020, Angkatan laut Kerajaan Malaysia (RMN) menerima pengiriman enam dari dua belas ScanEagle Unmanned Aircraft Vehicle (UAV) pertama yang didanai oleh AS.

Dilaporkan juga pada bulan lalu bahwa PTDI meluncurkan CN-235 pertama Angkatan Udara Senegal dalam konfigurasi Pesawat Patroli Maritim (MPA).

Sumber : navalnews.com via TSM
Foto : Tentera Udara Diraja Malaysia

Posting Komentar untuk "Pesawat CN235 Milik Malaysia Diubah Jadi Pesawat Intai Maritim"