Seorang pegawai perusahaan milik negara India, Hindustan Aeronautics Ltd (HAL) di kota Nashik, telah ditangkap oleh Anti-Terrorism Squad (ATS) atas tuduhan mata-mata untuk Pakistan. Karyawan HAL itu ditangkap oleh unit Nashik dari ATS negara bagian Maharashtra karena diduga memberikan informasi rahasia kepada agen mata-mata Inter-Services Intelligence (ISI) Pakistan.
ATS mengatakan karyawan yang ditangkap itu sedang memberikan informasi tentang pesawat tempur India dan unit manufakturnya di HAL Nashik.
Unit Nashik ATS Maharashtra telah menerima informasi intelijen tentang satu orang yang terlibat dalam penyediaan informasi rahasia tentang pesawat tempur India dan pembuatannya di HAL Nashik kepada orang asing.
Terdakwa yang ditangkap, selama interogasi, telah mengungkapkan bahwa dia terus berhubungan dengan ISI dan memberikan informasi rahasia kepada agennya.
“Unit Nashik Anti-Terrorism Squad negara bagian Maharashtra menerima informasi intelijen yang dapat diandalkan tentang pria itu, yang selalu berhubungan dengan ISI,” kata seorang pejabat polisi.
Informasi tersebut berkaitan dengan detail sensitif tentang HAL dan unit manufaktur pesawatnya di Ojhar Nashik. Terdakwa juga diduga memberikan informasi tentang pangkalan udara dan area terlarang di dalam unit manufaktur ke agen Pakistan.
ATS telah mendaftarkan pelanggaran berdasarkan Bagian 3, 4 dan 5 dari Undang-Undang Rahasia Resmi, 1923. Para detektif telah menyita tiga telepon genggam dengan lima kartu SIM dan dua kartu memori dari tersangka. Barang yang ditemukan telah dikirim untuk pemeriksaan forensik ke laboratorium.
Terdakwa dibawa ke pengadilan pada hari Jumat (16/10) dan dikirim ke tahanan polisi 10 selama hari.
Divisi Pesawat HAL Nashik, yang didirikan pada tahun 1964 untuk produksi lisensi pesawat MiG-21FL dan rudal K-13, juga telah terlibat dalam pembuatan varian MiG lainnya seperti MiG-21M, MiG-21 BIS, MiG-27 M dan juga jet tempur Su-30 MKI.
Sumber : timesnownews.com
Posting Komentar untuk "India Tangkap Karyawan HAL yang Bocorkan Data Pesawat Temput ke Pakistan"