Armenia Menyerah Kalah dari Azerbaijan, Ribuan Warga Kristen Eksodus Dari Nagarno Karabakh

Wilayah Nagorno-Karabakh akhirnya kembali ke Azerbaijan setelah hampir 30 tahun lepas. Kawasan ini mendeklarasikan dirinya dengan nama Republik Artsakh yang disokong oleh Armenia setelah menang perang tahun 1990.

Kali ini di tahun 2020, Azerbaijan berhasil merebut kembali teritori mereka. Kemenangan Azerbaijan ditandai dengan menyerahkanya Armenia dalam persetujuan perjanjian damai yang diprakarsai oleh Rusia.

Dalam perjanjian itu, Armenia resmi hengkang dari sebagian besar wilayah di Nagorno-Karabakh dan Rusia akan menerjunkan pasukan penjaga perdamaian namun solusi itu diyakini hanya sementara aja dalam mengobati konflik selama puluhan tahun di wilayah yang dihuni oleh dua etnis besar, Kristen Armeni dan Muslim Azerbaijan.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Armenia dan Nagorno-Karabakh harus mengembalikan distrik Aghdam, Kalbajar, dan Lachin ke Azerbaijan mulai 20 November, dengan batas waktu penyelesaian 1 Desember. Distrik-distrik ini dan empat distrik lainnya telah direbut Azerbaijan selama konflik yang berlangsung sejak 27 September hingga 9 November, selama ini telah diduduki oleh Armenia sejak keruntuhan Uni Soviet pada dekade 1990-an.

Kini, puluhan ribu etnik Armenia harus pindah dari wilayah tersebut setelah menempatinya pasca-pertempuran pada 1990-an sebagaimana dilansir dari AFP, Senin (16/11/2020). Mereka kabur seperti yang telah dilakukan orang Azerbaijan dari wilayah tersebut sekitar 30 tahun lalu.

Jurnalis AFP telah menyaksikan eksodus massal dari Distrik Kalbajar, yang penyerahannya ditunda hingga 25 November untuk memberi waktu kepada orang-orang Armenia meninggalkan wilayah tersebut. Banyak orang sengaja membakar rumah mereka agar tidak bisa dihuni oleh orang Azerbaijan yang masuk. Masuknya pengungsi dari Nagorno-Karabakh diperkirakan bakal menimbulkan tantangan ekonomi, sosial, dan kemanusiaan bagi Armenia.

Posting Komentar untuk "Armenia Menyerah Kalah dari Azerbaijan, Ribuan Warga Kristen Eksodus Dari Nagarno Karabakh"