Media CCTV China mengungkapkan dalam laporan 9 Desember bahwa sistem exoskeleton (kerangka robot penopang beban) yang baru dikembangkan secara lokal sedang digunakan oleh setidaknya satu unit pasukan perbatasan Tentara Pembebasan Rakyat (PLAGF) di Tibet.
Rekaman yang dirilis oleh outlet media milik negara menunjukkan anggota unit di Prefektur Ngari mengenakan kerangka luar exoskelenton dan melakukan patroli di ketinggian 5.000 m di atas permukaan laut sambil membawa ransel, yang masing masing beratnya sekitar 20 kg, menurut CCTV.
Media Pemerintah tersebut juga mengatakan penggunaan exoskelenton yang tidak disebutkan namanya sangat membantu pasukan perbatasan dalam patroli di lingkungan yang keras dan tinggi dengan lebih efisien.
Dikutip dari salah satu tentara yang di wawancara bahwa beban yang ia bawa di transfer ke kerangka exoskelenton ketimbang ke kaki, dengan memakai exoskelenton ini tentara perbatasan mampu membawa pasokan air dan persediaan makanan lebih banyak, hingga lebih berat dari pada tentara tidak memakai exoskelenton.
Penyiar tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang sistem yang baru ini, tetapi laporan itu muncul di tengah upaya Tiongkok untuk memperluas penggunaan exoskeletons di antara beberapa unit militernya untuk membantu tentara menghemat energi saat menjalankan tugas mereka, termasuk membawa beban berat.
Sumber: janes,com
Posting Komentar untuk "Tentara Perbatasan China, Gunakan Kerangka Robot Di Tibet"