Sejak awal proyek pesawat bersama dengan Korea Selatan (Korsel) bernama KF-X/IF-X diluncurkan, kami redaksi militermeter.com sudah bersikap kritis. Dalam proyek ini, ada indikasi pemerasan intelektual Indonesia oleh pihak Korea Selatan dengan hasil Output yang tidak sepadan.
Kritikan kami itu ternyata hampir mirip dengan alasan Wakil Menteri Pertahanan yang sekarang menjabat Menteri Kelautan.
“Gini, KFX itu kan pesawat tempur. Kita ngirim engineer ke Korea. Ini saya mempelajari. Kita mesti spending US$ 2 miliar, lalu ujungnya kita dapat 1 prototipe,” ujar Trenggono dalam sebuah wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, Jumat (10/7/2020).
Dari prototipe tersebut, nantinya ternyata Indonesia tak memiliki porsi kepemilikan penuh. Bahkan, Indonesia hanya memiliki porsi kepemilikan minoritas, adapun mayoritasnya menjadi milik Korsel.
“Kita punya ownership itu kira-kira cuma 15%. Tapi ada 9 teknologi yang dikuasai Korea, itu kita nggak dikasih, nggak boleh,” kata Trenggono.
Belum lagi, ada ketentuan mengenai batas usia bagi para engineer Indonesia yang dikirimkan ke Korsel. Padahal, dari pengiriman engineer ini, pemerintah berharap ke depannya ada transfer teknologi ke tanah air.
Untuk urusan bikin pesawat, Enginer Korea Selatan masih kalah selangkah dengan enginer dari Indonesia.
Sumber: cnbcindonesia.com
Posting Komentar untuk "Ada Pemerasan Intelektual Dalam Proyek KFX, Ini Alasan Indonesia Meragu"