Bantah Tudingan Armenia, Rusia Malah Ngakui Ngebom Rumah Sakit Pakai Rudal Iskander di Suriah

Pada tanggal 24 Februari 2021, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengeluarkan pernyataan bahwa misil balistik Iskander-E yang dioperasikan oleh militer Armenia memiliki kinerja yang buruk. Pashinyan mengatakan bahwa dalam konflik Nagorno-Karabakh tahun 2020, misil Iskander yang diluncurkan gagal meledak atau meledak “hanya 10%”. Pernyataan Pashinyan tersebut mendapatkan penolakan dari sejumlah pakar militer asal Rusia serta State Duma Rusia, dan juga dari Kementrian Pertahanan (Kemhan) Rusia.

Merespon pernyataan Pashinyan, Kemhan Rusia merilis sebuah video yang menyatakan bahwa Iskander-E tidak digunakan oleh militer Armenia dalam konflik tersebut. Iskander-E dikatakan telah diuji dan berulang kali digunakan dalam pertempuran di Syria, sehingga memberikan dasar bagi Kemhan Rusia untuk mengklaim bahwa Iskander-E adalah “yang terbaik di kelasnya di dunia.”

Dalam video yang dirilis di account Twitter serta situs RIA Novosti tersebut, MoD Rusia juga menyertakan cuplikan pemakaian Iskander di Syria, baik varian misil jelajah Iskander-K maupun varian misil jelajah Iskander-E dan Iskander-M.

Salah satu cuplikan video tersebut nampak menunjukkan serangan disengaja ke sebuah rumah sakit di kota Azaz, dekat dengan perbatasan Syria-Turki. Geolokasi dari account OSINT Samir (@obretix) memperlihatkan bahwa bangunan yang dihajar di cuplikan memiliki konfigurasi berbentuk “H” yang sama dengan Rumah Sakit Azaz National Hospital, ditambah sejumlah indikator lain seperti posisi bangunan utama dengan jalanan serta posisi-posisi struktur lainnya. Cuplikan nampak diambil menggunakan sensor IR sebuah UAV yang melakukan pengamatan kepada sasarannya, dan apabila melihat dari crosshair yang diletakkan persis di bangunan, rumah sakit tersebut memang menjadi sasaran dalam serangan.

Serangan ke Azaz National Hospital sendiri dilaporkan terjadi pada bulan Februari 2016, yang mengakibatkan 14 korban meninggal dan banyak lagi korban luka. Dua hari setelah serangan, account Twitter MoD Rusia menyatakan bahwa pemberitaan serangan tersebut merupakan hoax yang berasal dari Turki. Sejumlah laporan lain juga menyatakan bahwa serangan dilakukan antara bulan Januari-Februari 2016, dan ada pula yang mengabarkan bahwa serangan tersebut adalah serangan udara sehingga sulit untuk menentukan kapan video di cuplikan tersebut diambil.

Terlepas dari klaim MoD Rusia bahwa Iskander-E tidak digunakan dalam konflik Nagorno-Karabakh, rekaman yang muncul di media sosial pada bulan November 2020 menunjukkan peluncuran misil Iskander-E oleh militer Armenia. Terlihat dalam video bahwa Iskander-E meluncurkan dua misil secara berentetan, yang merupakan ciri khas pembeda Iskander-E militer Armenia dari sistem misil lain di inventorinya seperti Scud maupun Tochka. Chief of the General Staff Armenia juga mengakui bahwa meskipun sempat tertunda oleh Pashinyan sendiri, militer Armenia akhirnya meluncurkan Iskander-E.

Rusia sudah lama dituduh melancarkan serangan yang bersifat sistematis terhadap rumah sakit yang terletak di area yang dikuasai kelompok oposisi Syria. Pada tahun 2019, media New York Times melakukan investigasi independen dengan mengeksaminasi rekaman transmisi radio VVS, mengadakan wawancara, mengamati media sosial serta mendapatkan catatan dari flight spotter yang kerap memperingatkan warga sipil.

Dari investigasi tersebut ditemukan bahwa Rusia sengaja menyerang rumah sakit yang telah masuk ke daftar deconfliction yaitu Nabad al Hayat Surgical Hospital,Kafr Nabl Surgical Hospital, Kafr Zita Cave Hospital dan Al Amal Orthopedic Hospital.

PBB juga kemudian menuduh Rusia melakukan pengeboman ke sasaran sipil dalam laporan yang dikeluarkan oleh Independent International Commission of Inquiry on Syria. Dalam merespon tuduhan-tuduhan tersebut, Rusia biasanya melakukan penyangkalan dan menyatakan bahwa serangan udara selalu ditujukan kepada kelompok teroris.

Sumber: LightingIIChan/thedrive.com

Posting Komentar untuk "Bantah Tudingan Armenia, Rusia Malah Ngakui Ngebom Rumah Sakit Pakai Rudal Iskander di Suriah"