Israel Serang Damaskus, Turki Terus Mengeruk Minyak Murah dari Suriah

Israel kembali menunjukkan belangnya dan niatnya untuk berusaha melumpuhkan dan menguasai Suriah. Pada 16 Maret, pertahanan udara Damaskus menangkis serangan rudal, yang menuju sasaran di sekitar ibu kota Suriah.

Sebuah pernyataan oleh Tentara Arab Suriah mengatakan bahwa rudal telah diluncurkan dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan menargetkan posisi yang dirahasiakan di sekitar Ibukota Damaskus. Sebagian besar rudal dilaporkan dicegat dan tidak ada korban jiwa. Ada kerusakan minimal.

Serangan Israel seperti ini adalah hal biasa dan makin sering intesitasnya, terutama sekarang di tahun 2021, ketika Tel Aviv menganggap kepentingannya untuk menaklukkan Suriah berada di bawah ancaman setelah Presiden baru AS, Joe Biden bersikap pasif terhadap Iran yang selama ini menyokong penuh Suriah.

Serangan Israel bukanlah satu-satunya serangan di Damaskus dalam beberapa hari terakhir. Pada 15 Maret, pasukan keamanan Suriah menggagalkan serangan teroris yang ditujukan untuk menargetkan daerah yang tidak ditentukan di Damaskus. Akibatnya, tiga teroris tewas dan tiga lainnya ditangkap. Keenamnya mengenakan sabuk peledak.
Secara terpisah, dalam apa yang kemungkinan merupakan perkembangan positif bagi Damaskus, pasukan Rusia pindah ke ladang minyak dan gas di timur laut Provinsi Raqqah.

Bala bantuan militer Rusia bersama unit-unit dari Divisi Lapis Baja Kelima yang didukung Rusia tiba di fasilitas minyak al-Thawra yang menghasilkan sekitar 2.000 barel per hari. Sebelumnya, pada 12 Maret, pasukan Rusia memasuki lapangan gas Toueinane, juga di area yang sama.

Ini adalah perubahan kecil namun penting yang menyoroti perubahan keseimbangan kekuatan di Suriah utara. Karena Rusia bersekutu dengan Damaskus, sebelum itu sebagian besar minyak Suriah disalurkan ke Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS atau berbagai proxy pemberontak yang disokong Turki. Sebagian besar minyak masih keluar dari Suriah, tetapi ini adalah pergerakan ke arah lain.

Selain itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukan Turki melakukan gerakan militer dan tindakan di pedesaan Raqqa yang melanggar Nota Kesepahaman yang ditandatangani Ankara dengan Moskow.

Menurut sebuah pernyataan, pihak Rusia sangat khawatir tentang pengangkutan peralatan militer yang berafiliasi dengan angkatan bersenjata Turki dan membangun benteng serta titik dukungan di pinggiran Ain Issa.

Ini adalah upaya tanggapan Turki terhadap penembakan baru-baru ini oleh Tentara Arab Suriah di daerah sekitar Aleppo, dan posisi lain di mana proksi Turki beroperasi. Ankara tidak mau kehilangan akses ke ladang minyak murahnya, dan karena itu perlu memberikan perlawanan karena Rezim Bashar Assad berusaha merebut lagi ladang minyak di Aleppo.

Posting Komentar untuk "Israel Serang Damaskus, Turki Terus Mengeruk Minyak Murah dari Suriah"