Departemen Pertahanan AS (US-DoD) menyebutkan, Lockheed Martin telah diberikan kontrak senilai USD138 juta untuk serangkaian peningkatan yang terkait dengan program F-16 Peace Phoenix Rising 2 (PPR2) milik Taiwan (RoCAF), termasuk pemasangan Sistem Penghindaran Medan Otomatis – Automatic Ground Collision Avoidance System (Auto GCAS).
Dikembangkan oleh Angkatan Udara AS (USAF), Lockheed Martin, dan NASA berdasarkan penelitian yang dikumpulkan oleh tiga organisasi selama seperempat abad sebelumnya, Auto GCAS dimaksudkan untuk mengurangi controlled flight into terrain (CFIT) hingga 90%. USAF sebelumnya telah memberi tahu Janes bahwa 26% dari kehilangan pesawatnya, dan 75% dari semua kematian F-16, disebabkan oleh CFIT selama beberapa tahun terakhir.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya kepada Janes, sistem bekerja dengan memprediksi kondisi CFIT melalui perbandingan berkelanjutan antara prediksi lintasan dan profil medan. Saat lintasan yang diprediksi menyentuh profil medan, autopilot melakukan roll-to-upright secara tiba-tiba dan tarikan nominal 5 g hingga jarak bebas medan terjamin.
USAF sebelumnya telah menekankan, bagaimanapun, bahwa itu tidak akan mengganggu operasi normal, seperti penerbangan tingkat rendah, dan dapat diganti oleh pilot kapan saja. Sistem Pemulihan Diaktifkan Pilot yang digabungkan ke dalam sistem memungkinkan pilot yang mengalami kebingungan untuk melakukan pemulihan otomatis secara manual.
Sumber: janes.com
Posting Komentar untuk "Kurangi Resiko Jatuh, Taiwan Lengkapi F-16 Dengan Sistem Auto GCAS"