Koran Perancis, Tuding Perusahaan Minyak Total Danai Junta Militer Myanmar

Surat kabar asal Perancis Le Monde mewartakan, perusahaan minyak Total adalah penyokong dana bagi junta militer Myanmar dari hasil pendapatannya di ladang gas Myanmar.

Le Monde menerbitkan artikel dengan dengan judul, Myanmar: How Total finances the generals through offshore accounts. Myanmar: Bagaimana Total mendanai para jenderal melalui rekening di luar negeri. Pembayaran tersebut dilakukan melalui wilayah tax haven alias negara yang minim pajak dan menjamin kerahasiaan pemilik rekening.

Sebagai balasanya, Total menarik semua iklanya dari surat kabar itu.

Setelah Le Monde menerbitkan laporannya tersebut, Total menarik iklannya dari surat kabar itu. Padahal, Total akan beriklan di Le Monde selama beberapa pekan ke depan.

Total mendapat tekanan dari para aktivis pro-demokrasi untuk berhenti “membiayai” junta militer Myanmar.

Ladang gas Myanmar memang salah satu yang terbesar di dunia. Pihak militer menuding bahwa ladang gas itu dijual murah oleh pemerintahan sipil Aung San Su Kyi ke China dan sedang dibangun pipa-pipa gas yang menghubungkan Myanmar dan China untuk mempermudah pengirimanya. Sebagai insentif, China menggelontorkan hutang milyaran dollar dengan bunga murah untuk pembangunan infrastruktur Myanmar yang memang tertinggal dari negara ASEAN lainya.

Junta militer melihat ini sebagai bentuk penggadaian kedaulatan negara. Kalah dalam pemilu, mereka lalu melancarkan kudeta dengan alasan menyelamatkan negara dari penjajahan ekonomi berbasis hutang.

Jika ada perusahaan minyak dari luar negeri yang menjadi penyokong Junta Militer dalam aksinya adalah hal yang wajar dipahami.

Posting Komentar untuk "Koran Perancis, Tuding Perusahaan Minyak Total Danai Junta Militer Myanmar"