Setelah Uni Soviet dan Amerika, Kini Giliran Turki Mencoba Menaklukan Afghanistan

Setelah kegagalan Uni Soviet di masa lalu, dan kegagalan Amerika Serikat saat ini, giliran Turki untuk mencoba dan ‘menyelamatkan’ Afghanistan.

AS dan Turki telah menyetujui rencana bagi Turki untuk terus memberikan keamanan di bandara di Kabul, kata para pejabat AS.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Presiden Biden, mengatakan kepada wartawan Kamis bahwa kedua belah pihak telah membuat “komitmen yang jelas” pada keamanan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.

“Kami merasa baik tentang di mana kami berada dalam hal perencanaan dengan Turki tentang masalah ini,” kata Sullivan.

“komitmen yang jelas dari para pemimpin ditetapkan bahwa Turki akan memainkan peran utama dalam mengamankan Bandara Internasional Hamid Karzai, dan kami sekarang bekerja sama bagaimana mengeksekusi hal itu, ”tambah Sullivan.

Turki, yang selama ini pasukannya di Afghanistan selalu terdiri dari pasukan non-kombatan, dilaporkan telah menawarkan untuk menjaga Bandara Internasional Hamid Karzai karena masih ada pertanyaan tentang bagaimana keamanan akan terjamin di sepanjang rute transportasi utama dan di bandara, yang merupakan pintu gerbang utama ke ibu kota. Kabul.

Kebangkitan Taliban dan Kebencian Terhadap Pemerintah Boneka

Taliban telah sukses besar dalam beberapa minggu sejak penarikan AS dimulai. Dalam waktu kurang lebih 6 minggu, kelompok tersebut telah menguasai setidaknya 30 kabupaten, sebagian besar berada di wilayah tengah.

Bagi Taliban dan pendukungnya, pemerintahan Afghanistan saat ini adalah rezim boneka bentukan penjajah AS yang harus ditumbangkan.

Taliban, dan gerilyawan lainnya, juga telah melakukan serangan skala kecil di pusat-pusat kota, termasuk ibu kota, Kabul. Korban telah terjadi di antara pasukan keamanan, pegawai pemerintah, warga sipil, dan militan. Para pejabat menyalahkan Taliban atas sebagian besar serangan, serta meningkatnya aktivitas kriminal dan penghalang jalan. Situasi keamanan dipastikan akan tetap bergejolak dalam beberapa minggu mendatang.

Ambisi Erdogan di Afghanistan dipertanyakan?

Masih menjadi misteri mengapa Turki berencana untuk mencoba petualangan lain di Afghanistan, setelah Suriah, Libya dan Azerbaijan. Karena, jika mereka pasukan siap tempur, itu berarti mereka akan menjadi sasaran serangan Taliban, yang mendapat momentum dukungan banyak kepala suku pashtun dalam beberapa pekan terakhir.

Turki tidak memiliki sumber daya militer yang besar seperti yang dimiliki AS, jangan sampai dimakan ambisi berlebihan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Keberhasilan di Suriah, Libya dan Azerbaijan memang telah menjadi keuntungan besar bagi rencana Neo Utsmaniyah-nya, tetapi kemungkinan untuk menang di Afghanistan sangat kecil kemungkinannya.

Afghanistan masih menjadi ‘Kuburan’ bagi para penginvasinya dan Ankara bisa menjadi korban berikutnya.

Turki memang berupaya mencari muka lagi di hadapan AS, setelah konflik karena pembelian sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia, tetapi mengorbankan dana dan pasukan di Afghanistan adalah tindakan yang dipertanyakan.

Posting Komentar untuk "Setelah Uni Soviet dan Amerika, Kini Giliran Turki Mencoba Menaklukan Afghanistan"