Perusahaan alat pertahanan Turki Roketsan akan mengembangkan sistem peluncur vertikal untuk kapal frigat buatan pertama negara itu. Rencana Turki ini setelah mendapat sanksi CAATSA dari Amerika Serikat karena membeli senjata buatan Rusia.
MDAS masa depan, yang merupakan singkatan dari Milli Dikey Atis Sistemi (atau dalam bahasa Indonesia, Sistem Peluncuran Vertikal Nasional), akan melengkapi TCG Istanbul, kapal frigat utama kelas I Turki.
Pemerintah awalnya berencana memasang VLS Mk 41, yang dibuat oleh perusahaan Amerika Serikat Lockheed Martin. Namun, sanksi yang dikenakan pada Turki melalui Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Serikat Melalui Sanksi AS – Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) mencegah penjualan VLS MK 41. AS memberlakukan sanksi setelah Turki membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia.
Sebuah sumber dengan subkontraktor yang mengerjakan proyek tersebut mengatakan kepada Defense News bahwa MDAS akan mirip dengan Mk 41.
“Namun, ia memiliki beberapa perbedaan struktural, seperti tingginya. MDAS akan memiliki panjang 8 meter 30 sentimeter lebih panjang dari Mk 41,” kata sumber tersebut tanpa menyebut nama.
“Sistem ini akan mampu memulai dan meluncurkan rudal dalam negeri, termasuk keluarga rudal permukaan-ke-udara HÄ°SAR dan rudal anti-kapal ATMACA,” tambah sumber itu. “Turki telah memperoleh pengalaman pengetahuan yang cukup untuk mengembangkan sistem peluncuran rudal dalam satu dekade terakhir. Kami telah mengerjakan proyek MDAS dan bertujuan untuk membuatnya siap sebelum uji coba penerimaan TCG Istanbul.”
Varian MDAS diharapkan untuk meluncurkan dua senjata Turki yang saat ini sedang menjalani tes: rudal pertahanan udara jarak jauh Siper, atau Hisar-U; dan rudal jelajah Gezgin yang dimaksudkan untuk misi serangan darat taktis.
Posting Komentar untuk "Kena Sanksi CAATSA dari Amerika, Turki Bikin Sendiri Peluncur Rudal untuk Kapal Perang"