Saat ini pasukan Taliban telah menguasai 2/3 dari total wilayah Afghanistan. Selangkah lagi, mereka sudah bisa menguasai Ibukota Kabul untuk kembali menyatukan negara itu dalam satu kendali.
Sebuah analisis militer mengatakan Kabul bisa segera dikepung dalam 30 hingga 60 hari dan ditaklukan dalam 90 hari, kata seorang pejabat AS kepada ABC News. Perkiraan itu tampak lebih cepat karena pada hari Kamis, Taliban telah menaklukan kota Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan. Lalu pada hari Jumat, Taliban telah menguasai Kandahar, kota terbesar kedua di negara itu, yang terletak 300 mil selatan Kabul dan dianggap sebagai tempat kelahiran Taliban. Taliban juga telah merebut Lashkar Gah, ibu kota provinsi Helmand.
Untuk membantu evakuasi para pejabat kedutaan Amerika Serikat dan kepentingan korporasi lainya. Joe Biden memerintahkan untuk mengirim 5.000 pasukan baru. Padahal dalam rencananya, dia akan menarik semua pasukan AS dari Afghanistan pada 9 September 2021,
Biden mengatakan dalam pernyataan bahwa dia mewarisi situasi lemah dari pemerintahan sebelumnya, mengklaim bahwa Trump telah membuat kesepakatan dengan Taliban pada 2019 yang menempatkan mereka pada posisi militer yang kuat. Biden juga mengkritik keputusan Trump untuk menghentikan pasukan Amerika yang ditempatkan di negara itu.
“Ketika saya menjabat, saya mewarisi kesepakatan yang dibuat oleh pendahulu saya – yang dia undang untuk didiskusikan oleh Taliban di Camp David pada malam 9/11 tahun 2019 – yang membuat Taliban di posisi terkuat secara militer sejak 2001 dan memberlakukan Batas waktu 1 Mei 2021 untuk pasukan AS,” kata Biden. “Sesaat sebelum dia meninggalkan kantor, dia juga menarik pasukan AS menjadi minimal 2.500.”
Sepertinya, Taliban ingin menyambut kepergian AS pada 9 September dengan sebuah kemenangan besar, merebut kembali Ibukota dan menyingkirkan pemerintahan sipil boneka bentukan AS, untuk kembali berkuasa.
Posting Komentar untuk "Kirim Lagi 5000 Pasukan, Joe Biden Salahkan Donald Trump Atas Menguatnya Militer Taliban"