Korea Selatan (Korsel) dan Indonesia diklaim semakin mendekati kesepakatan mengenai komitmen finansial Jakarta untuk program pesawat tempur KF-21 Boramae, klaim DAPA, Badan Pengembangan Senjata Korsel.
Seorang juru bicara DAPA mengatakan bahwa kedua negara tetap melakukan pembicaraan mengenai pembayaran Indonesia untuk proyek tersebut tetapi badan tersebut yakin bahwa kesepakatan dapat segera dicapai. Juru bicara itu juga mengindikasikan bahwa begitu kesepakatan itu ada, posisi Indonesia dalam program KF-21 dapat berkembang.
“Republik Korea dan Indonesia mempersempit jarak antara posisi masing-masing terkait pembayaran melalui sejumlah negosiasi,” kata juru bicara DAPA. “DAPA sangat positif bahwa masalah pembayaran akan diselesaikan.”
Seperti yang kita tahu, pada tahun 2015 kedua negara sepakat untuk menginvestasikan dana sebesar KRW 8.8 T ($7.5B) untuk mengembangkan KF-21, dengan Indonesia menanggung 20% biaya tersebut dengan imbalan atas akses ke teknologi dan know-how pesawat yang dibuat. Berdasarkan perjanjian ini, pembayaran dijadwalkan akan dilakukan oleh Indonesia hingga 2028, tetapi Jakarta menghentikan pembayaran ini pada Maret 2020.
Negosiasi sejak saat itu ditujukan untuk menyelesaikan struktur pembayaran baru yang bersedia dipatuhi oleh Indonesia. Menunjuk pada komitmen terhadap program tersebut, Indonesia mengirim lebih dari 30 insinyur untuk bergabung kembali dengan program KF-21 pada Agustus 2021 dan jumlah mereka diperkirakan akan bertambah menjadi sekitar 100 pada akhir tahun.
Posting Komentar untuk "Korsel Klaim Indonesia Siap Lanjut Ikut Dalam Pesawat KF-21 Boramae"