Rudal Brahmos adalah rudal buatan India bekerjasama dengan Rusia. Untuk membeli rudal ini, selain butuh ada duit juga butuh keberanian karena pastinya ada ancaman sanksi CAATSA dari Amerika Serikat. Secara kemampuan rudal ini juga sangat menakutkan lawan, terutama armada laut China yang parkir di kawasan LCS.
Nah, di ASEAN ternyata baru Filipina yang deal untuk beli rudal Brahmos ini, tentu tujuanya adalah untuk menggertak China di LCS.
“Saya berharap satu atau dua lagi kita akan memiliki tiga-empat negara lagi dari Asia Tenggara dan Timur Tengah. Negara-negara yang telah menyatakan berminat diantaranya – Vietnam, Indonesia, Malaysia,” kata Direktur Pelaksana dan CEO BrahMos Aerospace Russia-India Joint Venture Atul Rane kepada TASS pada hari senin 08/08/2022
“Di Timur Tengah bisa jadi UEA, Arab Saudi,” Rane menekankan.
Pembicaraan akan selesai dalam dua tahun, kata kepala BrahMos Aerospace, menambahkan bahwa pandemi virus corona dan geopolitik telah mempengaruhi proses negosiasi tetapi dia tidak melihat masalah dengan negara-negara yang dia sebutkan.
Oman di Timur Tengah juga menunjukkan minat pada rudal BrahMos, kata Rane.
Kesepakatan pertama senilai $375 juta untuk ekspor rudal BrahMos ditandatangani dengan Filipina pada Januari tahun ini. Berdasarkan kontrak, Manila akan mendapatkan tiga baterai rudal jelajah supersonik BrahMos dalam tiga tahun ke depan.
Rudal jelajah supersonik BrahMos diproduksi oleh BrahMos Aerospace Joint Venture Indo-Rusia. Rudal tersebut telah dikembangkan oleh Asosiasi Penelitian dan Produksi Mesin-Building Rusia (terletak di kota pinggiran kota Reutov dekat Moskow) dan Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India.
Rudal BrahMos diuji coba untuk pertama kalinya pada tahun 2001. Versi berbedanya beroperasi di ketiga cabang Angkatan Bersenjata India: Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut. Joint Venture ini berkantor pusat di New Delhi. Rudal BrahMos dinamai dari Sungai Brahmaputra di India dan Sungai Moskow di Rusia.
Posting Komentar untuk "Bukan Indonesia, Tapi Baru Filipina Yang Berani Beli Rudal Brahmos di ASEAN"