Minggu dini hari Korea Utara menembakkan rudal balistik ke perairan lepas pantai timur semenanjung Korea, kata pemerintah Korea Selatan dan Jepang, yang disebut sebagai “pelanggaran nyata” terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, dan menuntut agar uji penembakan “segera berhenti”.
Mengutip dari CNN, ini adalah peluncuran rudal yang ke-19 tahun ini, sebelumnya Korut menembakkan rudal pada 17 Agustus. Ini sekaligus menjadi bukti nyata keseriusan Kim Jong Un bahwa dia akan tetap memperdalam “kemampuan taktis” negaranya. Dia juga akhir-akhir ini telah mengultimatum bahwa uji coba rudal nuklir negaranya aakan segera terjadi.
“Rudal itu memiliki jarak terbang sekitar 600 kilometer (370 mil), ketinggian 60 kilometer (37 mil) dan kecepatan sekitar Mach 5, menurut JCS,” lapor CNN, mengacu lporan kepala Staf Gabungan Korea Selatan. “Badan intelijen Korea Selatan dan AS sedang menganalisis rincian lebih lanjut.”
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengeluarkan tanggapan yang sangat pedas, “Jika Anda memasukkan peluncuran rudal jelajah, ini adalah peluncuran kesembilan belas, yang merupakan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya, menambahkan: “Tindakan Korea Utara merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan. negara kita, kawasan dan komunitas internasional dan melakukan ini saat invasi Ukraina berlangsung tidak dapat dimaafkan.”
Peluncuran ini tampaknya dilakukan sebagai peringatan yang disengaja terhadap sejumlah perkembangan. “Ini adalah cara Korea Utara untuk menunjukkan pembangkangan terhadap aliansi [AS],” AFP mengutip seorang analis di Rand Corporation, Soo Kim, mengatakan.
Pertama, dalam beberapa hari terakhir, kapal induk Amerika bertenaga nuklir USS Ronald Reagan tiba di Korea Selatan untuk persiapan latihan bersama. Ini akan menjadi latihan bersama pertama dengan pasukan Korea Selatan yang melibatkan kapal induk AS sejak 2017.
Angkatan Laut Korea Selatan mengatakan pada saat kedatangannya di pelabuhan Busan pada hari Jumat bahwa mereka akan menunjukkan “keputusan tegas oleh Korea-AS. bahwa aliansi ini demi perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.”
Selain itu, kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Harris hari senin (26/09/2022) yang akan mendarat di Seoul juga menjadi sebab dari meningkatnya ancaman Korut. Seperti yang dipratinjau AP minggu lalu, “Ancaman Korea Utara juga diharapkan menjadi agenda utama ketika Wakil Presiden AS Kamala Harris mengunjungi Korea Selatan minggu depan setelah menghadiri pemakaman kenegaraan di Tokyo atas pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.”
Dia diharapkan tiba di Jepang pada hari Senin, dengan seluruh perjalanan regional berlangsung hingga 29 September.
Posting Komentar untuk "Wapres AS Berkunjug ke Korsel, Kim Jong Un Tembakkan Rudal Balistik ke-19 Tahun Ini"