Lebih dari tiga setengah tahun setelah diteken kontrak pembelian pada Februari 2019 antara galangan kapal Jerman Abeking & Rasmussen (A & R) dan Kementerian Pertahanan Indonesia untuk pembangunan dua pemburu ranjau berteknologi tinggi, keduanya dilaporkan telah lolos uji galangan di galangan kapal di Lemwerder.
Dua kapal yang dipesan telah diberi nama pada akhir tahun 2020 nama yang disematkan adalah “Pulau Fani” dan “Pulau Fanildo”.
Dua kapal pemburu ranjau itu diperkirakana menelan biaya sedikit di atas 200 juta dolar AS.
Duo perahu itu menggantikan dua unit lama yang dibeli dari Belanda sebagai kapal yang sudah ada. Konsep kapal yang dikembangkan oleh A&R sebagian didasarkan pada desain yang telah teruji dari pemburu ranjau kelas Frankenthal (kelas 332) untuk Angkatan Laut Jerman, yang bergabung dengan armada pada 1990-an. Menurut Bundeswehr, kapal khusus ini dirancang untuk “perburuan ranjau dan pembersihan ranjau skala besar”. Saat ini ada sepuluh kapal di armada, yang digabungkan dalam Skuadron 3 Minesweeping (MSG 3) di Kiel.
A & R juga menggunakan sistem pengelasan laser 3D modern yang dikembangkan sendiri untuk produksi lambung kapal sepanjang sekitar 62 meter untuk dua pemburu ranjau Indonesia yang baru. Keuntungan khusus dari teknologi baru: sangat presisi,
MAN Energy Solutions SE adalah salah satu pemasok penting. Perusahaan spesialis mesin ini menyediakan paket penggerak hibrid lengkap.
Program pengujian galangan kapal secara ekstensif mengikuti upacara penamaan yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pertahanan Indonesia, Angkatan Laut Indonesia, Kedutaan Besar di Berlin dan Angkatan Laut Jerman. Kedua kapal tersebut kemudian akan dikirimkan pada paruh pertama tahun 2023
Posting Komentar untuk "Dua Kapal Penyapu Ranjau TNI AL Buatan Jerman Akan Dikirim Tahun 2023"