Pada 24 Oktober, pesawat tempur Angkatan Udara Israel menyerang kota Ad-Dimas yang terletak di sebelah barat ibu kota Damaskus. Target militer Israel adalah depot persenjataan dan bengkel produksi drone yang dilaporkan milik pasukan pro-Iran.
Kementerian Pertahanan Suriah mengklaim bahwa pasukan pertahanan udara negara itu berhasil menembak jatuh beberapa rudal. Namun, salah satunya berhasil menabrak fasilitas militer. Seorang prajurit terluka akibat ledakan tersebut. Informasi tentang kerusakan fasilitas tersebut belum diberikan.
Israel melanjutkan serangannya ke Suriah pada 21 Oktober, dengan menargetkan beberapa posisi militer di pinggiran ibu kota Damaskus. Empat jet tempur F-16 Angkatan Udara Israel melancarkan serangan dari arah Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki.
Pada 22 Oktober, kurang dari 24 jam setelah serangan Israel, serangkaian ledakan mengguncang pangkalan koalisi pimpinan AS di Green Village di ladang minyak al-Omar di pedesaan tenggara Deir Ezzor.
Pada hari yang sama, pejabat pertahanan Israel mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa serangan militer Israel telah menghancurkan sekitar 90% infrastruktur militer Iran di Suriah. Para pejabat mengklaim bahwa Iran tidak dapat lagi mentransfer senjata ke Suriah, membuat senjata di tanah negara itu, atau membangun pangkalan di sana dengan mudah seperti sebelumnya.
Para pejabat juga mengatakan bahwa jeda serangan di Suriah adalah hasil dari keputusan Iran untuk menangguhkan penyelundupan senjata ke Suriah, untuk mencoba dan menemukan rute baru untuk mengelabui militer Israel.
Serangan terakhir di Damaskus, peringatan tidak langsung koalisi pimpinan AS dan pernyataan pejabat Israel semuanya menunjukkan bahwa Israel tidak akan mengakhiri serangannya di Suriah dalam waktu dekat. Faktanya, Tel Aviv mungkin berencana untuk lebih meningkatkan serangannya terhadap negara yang dilanda perang dengan dalih memerangi pengaruh Iran yang tumbuh di wilayah tersebut.
Posting Komentar untuk "Israel Lancarkan Serangan Udara Ke Suriah, Targetnya Pabrik Drone"