Selain mesin bertenaga disel, ada gas turbin yang merupakan hal yang penting untuk ada di kapal perang berukuran besar umumnya, selama ini kita kenal dengan istilah mesin COGOG, CODOG, CODAG, dan CODLAG yang paling umum digunakan kapal perang modern saat ini. Lalu, apa hal yang membuat wajibnya pemakaian mesin turbin gas terkhusus pada kapal berukuran besar?
Hal paling mendasar keunggulan gas turbin adalah mesin ini mampu menghasilkan rasio power-to-weight mesin turbin gas lebih tinggi, yang menunjukkan bahwa turbin gas mampu menghasilkan lebih banyak tenaga namun tetap relatif ringan daripada disel.
Sebagai perbandingan, tenaga gas turbin yang dihasilkan kapal induk HMS Queen Elizabeth (65.000 ton) setara dengan kapal kontainer Emma Maersk yang bobotnya mencapai 173.500 ton, dimana mesin Emma Maersk berbobot beberapa ribu ton atau 3-4% dari total bobot Queen Elizabeth (QE). Sedang dua mesin turbin QE hanya seberat 100 ton atau setara 0,16% dari total berat kapal induk QE.
Selain itu kapal perang berukuran besar sehingga sulit untuk melakukan manuver, sehingga membutuhkan mesin gas turbin yang memiliki rasio power-to-weight lebih besar ketimbang disel untuk menutupi kekurangan itu. Mesin gas turbin juga sangat responsif, dapat memberikan tenaga besar secara konstan, selain itu masa umur mesin turbin cenderung tahan lama dengan rata rata 15-20 tahun pemakaian. Bahkan sekelas US Navy, mesin gas turbin mereka terus bekerja keras dengan baik selama 15 tahun lamanya, dengan perawatan lebih mudah dan awet ketimbang disel.
Hanya saja, kekurangan gas turbin adalah boros ketimbang mesin disel, sehingga kebanyakan kapal perang modern memilih kombinasi mesin disel-elektrik dan gas turbin. Dimana mesin disel biasanya digunakan saat kapal melaju dengan pelan atau mode cruise, sedangkan gas turbin akan digunakan dalam keadaan kecepatan tinggi.
Sumber: mightywarr
Posting Komentar untuk "Kenapa Kapal Besar Butuh Mesin Gas Turbin?"