Rusia telah mengumumkan keputusannya untuk beralih dari dolar AS ke yuan China untuk menyelesaikan perdagangan dengan Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Presiden Putin telah menyatakan dukungannya untuk penggunaan yuan dalam penyelesaian antara Rusia dan wilayah ini, dan berharap untuk melihat bentuk penyelesaian seperti itu berkembang antara mitra Rusia dan mitra mereka di negara ketiga.
Langkah ini dilakukan karena China telah menjadi mitra ekonomi penting bagi Rusia di tengah sanksi internasional, setia membeli ekspor minyak dan gas dari negara tersebut.
Pemerintah China juga berusaha mempromosikan yuan sebagai mata uang global sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan pengaruhnya dalam urusan ekonomi dan politik global.
Sebagai catatan, dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah membahas program de-dolarisasi ekonomi dan perdagangan luar negeri. Rencana ini sudah diajukan ke pemerintah lima tahun lalu, pada 2018.
Di antara proposal utama adalah mengalihkan perdagangan luar negeri ke rubel Rusia dan mata uang nasional lainnya. Serta memaksa negara-negara Eropa membeli minyak dan gas Rusia memakai mata uang rubel rusia.
Pada tahun 2022, porsi yuan dalam pembayaran ekspor di Rusia meningkat dari 0,5% menjadi 16%. Cadangan uang yuan di Bank Sentral Rusia juga meningkat dari 12% menjadi 34%. Ini terjadi dengan latar belakang sanksi skala besar setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Posting Komentar untuk "Rusia Resmi Gunakan Yuan China Untuk Perdagangan Internasionalnya"