Trauma Merawat Pesawat Buatan Rusia, Bikin Malaysia Pilih Pesawat Buatan Korea Selatan

Malaysia bulan lalu memutuskan untuk memberi kontrak kepada Korean Aerospace Industries (KAI) untuk akuisisi 18 unit pesawat tempur ringan FA-50 Block 20, dimana LCA Tejas Mk1A berada di urutan kedua dalam tender pengadaan tersebut. Menteri Pertahanan Malaysia saat itu, Hishammuddin Hussein memuji FA-50 Golden Eagle Korea Selatan sebagai platform yang handal dan bereputasi baik. Menteri Pertahanan baru Malaysia, Mohamad Hasan, mengatakan di hadapan Parlemen bahwa mereka memilih FA-50 karena personel mereka tidak “Mau” menjadi bahan uji coba dari platform yang belum teruji.

Diketahui FA-50 dan JF-17 keduanya memiliki tingkat produksi yang tinggi saat ini, dan mereka sudah memiliki pasar ekspornya sendiri di beberapa negara, tidak seperti HAL Tejas India. Saat ini, India setidaknya baru memiliki 40 unit HAL Tejas Mk1 varian awal dari 83 unit yang dipesan Angkatan Udara India (IAF), dan berencana untuk menambah 50 unit lagi. Tetapi hal ini nampaknya tidak mengesankan Malaysia, jika dibandingkan FA-50/T-50 Korea Selatan yang telah memproduksi 200 unit segala varian dan memiliki 6 negara pelanggan asing.

Malaysia sebenarnya mengakui bahwa HAL Tejas merupakan pilihan lebih murah dari pada FA-50. Hanya saja Angkatan Udara Malaysia nampaknya “Trauma” dari pengalaman mengoprasikan MiG-29 dan Su-30MKM yang dipasok Rusia, keduanya sama sama mengalami gangguan pasokan suku cadang dan tingkat kesiapan terbang super rendah. Sehingga Malaysia tidak mau bertaruh pada HAL Tejas yang di India sendiri sering kali mengalami penundaan jadwal produksi, dan tingkat produksi yang rendah.

Sumber: idrw.org

Posting Komentar untuk "Trauma Merawat Pesawat Buatan Rusia, Bikin Malaysia Pilih Pesawat Buatan Korea Selatan"