Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Visi Arab Saudi 2030, Tidak Ingin Memiliki Musuh Lagi Baik Syiah Maupun Yahudi

Vision 2030, visi kerajaan Arab Saudi yang diprakarasi oleh Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Muhammad bin Salman ingin menjadikan negara kerajaan menjadi negara damai tanpa memiliki musuh satu pun.

Secara ideologi agama, Arab Saudi yang menganut ideologi Islam Sunni secara tradisi memiliki musuh Islam Syiah, yang menjadi ideologi negara Iran dan Suriah.

Perhatian khusus pada permusuhan Iran dan Arab Saudi, dua negara terbesar di timur tengah, yang permusuhanya telah: berakar pada doktrin Suni-Syiah, terjerat dalam sejarah panjang perebutan status kesucian dalam Islam, dan saling mensoponsori perang melalui proksi di seluruh Timur Tengah. Menjadi sesuatu yang mustahil untuk berdamai, tapi dengan sponsor China, kedua negara berhasil berdamai.

Setelah Iran, Arab Saudi juga mulai menjajaki proses perdamaian dengan Rezim Bashar Assad di Suriah dengan penengahnya adalah Rusia. Selama perang Ukraina-Rusia, Arab Saudi adalah pembeli terbesar minyak Rusia.

Bahkan dengan Israel sekalipun, jalan perdamaian juga sedang dirintis dengan inisiasi dari Uni Emirat Arab yang telah lebih dulu berdamai dengan negara Yahudi tersebut.

Dikutip dari situs vision2030.gov.sa Arab Saudi memang berambisi untuk menjadi negara tanpa musuh di tahun 2030. Sejalan dengan ambisi Pangeran Muhammad bin Salman yang ingin menjadikan negaranya sebagai tempat rahmatan lil alamin, tempat yang aman damai bagi semua penduduk bumi untuk berkunjung.

Jika sudah begini, bagaimana nasib para muslim radikalis yang selalu menyebut Arab Saudi sebagai negara ideal sesuai Syariah Islam Sunni.

Posting Komentar untuk "Visi Arab Saudi 2030, Tidak Ingin Memiliki Musuh Lagi Baik Syiah Maupun Yahudi"