Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

India Borong Rudal Akash dan Brahmos

Kementerian Pertahanan India membeli dua jenis sistem rudal dan beberapa kapal perang melalui kontrak yang diberikan minggu lalu.

Kementerian memilih Bharat Dynamics yang dikelola negara untuk memasok sistem rudal Akash yang sepenuhnya buatan dalam negeri, senjata pertahanan udara jarak pendek, melalui kontrak senilai 81,6 miliar rupee (996,2 juta dolar A.S.).

Di bawah kesepakatan ini, Angkatan Darat akan menerima dua resimen yang masing-masing terdiri dari enam unit penembak dan sejumlah rudal permukaan-ke-udara dengan jangkauan jarak 30 kilometer (jarak 19 mil). Akash dirancang dan dikembangkan secara lokal oleh Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan pemerintah (DRDO).

Kontrak tersebut menyediakan sistem senjata Akash untuk dua resimen pertahanan udara Angkatan Darat. Kesepakatan itu mencakup rudal dan peluncur, peralatan pendukung darat, kendaraan, dan infrastruktur.

Satu resimen sistem senjata Akash terdiri dari enam peluncur, yang masing-masing bisa dipasang 16 rudal dan dua pos komando, satu sistem radar pelacak, dan kendaraan pendukung.

Menurut DRDO, Akash sepanjang 5,6 meter mampu terbang dengan kecepatan Mach 2,5 dan dipandu oleh radar pengawasan darat dengan jangkauan pelacakan 60 kilometer.

Secara terpisah, Kementerian Pertahanan juga memberikan kontrak senilai 17 miliar rupee kepada perusahaan patungan India-Rusia, BrahMos Aerospace, untuk akuisis sejumlah rudal Brahmos yang dengan sistem angkut di atas mobil dengan varian jarak terjauh, yang dikenal sebagai NGMMCB (LR), versi ini bisa menyasar target darat dan kapal.

Sistem NGMMCB (LR) ini akan dilengkapi dengan rudal jelajah supersonik BrahMos yang akan meningkatkan kemampuan serangan maritim Angkatan Laut India, menurut kementerian tersebut.

Satu NGMMCB terdiri dari empat sistem peluncur bergerak, yang masing-masing memiliki tiga tabung penembakan rudal; satu pos komando bergerak; dan satu sistem radar pelacakan seluler. Pos komando seluler mengelola pertahanan udara, komando dan kontrol, dan jaringan komunikasi untuk sistem tersebut.

Versi yang dipesan oleh India akanpunya jangkuan lebih dari 400 kilometer.

Kementerian mengatakan kesepakatan baru dengan BrahMos Aerospace akan meningkatkan produksi dalam negeri dan menyediakan lapangan bagi lebih dari 90.000 pekerja selama empat tahun.

Analis pertahanan independen Vijainder Thakur mengatakan perang Ukraina, yang dimulai lebih dari setahun yang lalu ketika Rusia menginvasi negara itu, tidak memengaruhi kemampuan Moskow untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya dengan India.

Posting Komentar untuk "India Borong Rudal Akash dan Brahmos"