Pelawak standy up komedi asal China, Li Haoshi, dipaksa meminta maaf usai bercanda soal militer saat tampil di Teater Century, Beijing, pada pekan lalu. Candaan Li memicu kemarahan pihak berwenang dan penyelidikan resmi terhadap perusahaan yang mewakili karena dianggap menyinggung Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Pada Senin (15/5), Badan Penegakan Hukum Budaya Beijing meluncurkan penyelidikan ke perusahaan yang mewakili Li, Shanghai Xiaoguo Culture Media Co. Dan menyatakan bahwa Shanghai Xiaoguo Culture Media Co dan komika Li Haoshi telah mempermalukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Mereka dipaksa untuk memutus kontrak LI Haoshi dan harus membayar denda senilai $2,1 juta dollar atau sekitar 31 milyar rupiah.
Ia kemudian berujar, “Saya akan mengambil semua tanggung jawab dan membatalkan semua penampilan saya untuk merefleksikan dan mendidik kembali diri sendiri.”
“Kami telah menangguhkan pekerjaan dia tanpa batas waktu. Itu akan meningkatkan pendidikan dan pelatihan para aktor untuk menjaga ketertiban di industri,” demikian pernyataan badan di China itu.
Li menarik perhatian pihak berwenang usai menggunakan frasa terkait Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dalam menceritakan dua anjing liar yang diadopsi sejak pindah ke Shanghai.
Dia lalu menjelaskan, suatu hari kedua anjing itu mengejar seekor tupai. Ini mengingatkan dia kepada delapan kata.
“Gaya kerja yang bagus, mampu memenangkan pertempuran,” kata dia sembari membalik slogan terkenal yang merujuk PLA.
Berdasarkan audio yang terdengar, lelucon Li mengundang tawa bagi penonton, tapi juga memunculkan kegelisahan bagi salah satu penonton. Penonton yang gelisah itu menilai lelucon Li tak pantas. Dan menjadi viral di media sosial.
Posting Komentar untuk "Bikin Lelucon Soal Militer, Komika Asal China Didenda 31 Milyar"