Pemerintah Israel ragu-ragu untuk mendukung Ukraina dengan senjata, tetapi perusahaan pertahanan Israel sangat ingin menerkam peluang penjualan di Eropa untuk mengisi kembali persediaan gudang senjata yang terkuras karena disumbangkan ke Kyiv.
Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan peningkatan besar dalam pembelanjaan dan pengadaan pertahanan di seluruh Eropa. Negara-negara Barat berusaha untuk menyeimbangkan kebutuhan dalam negeri dan untuk membantu Ukraina dengan memasok persediaan amunisi mereka sendiri dan membeli sistem baru untuk mempersiapkan konflik di masa depan.
Bagi tiga perusahaan pertahanan besar Israel—Rafael Advanced Defense Systems, Israel Aerospace Industries, dan Elbit Systems—ini merupakan peluang potensial. Pada pertengahan April, misalnya, Kementerian Pertahanan Israel mengatakan Jerman sedang dalam negosiasi lanjutan untuk mengakuisisi sistem pertahanan udara Arrow 3 Israel. Finlandia juga memperoleh sistem pertahanan rudal David’s Sling, dan Yunani telah mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi rudal dan drone Spike.
Ketiga perusahaan tersebut masing-masing sudah hadir di Eropa. Beberapa memiliki anak perusahaan lokal atau perjanjian dengan perusahaan pertahanan Eropa, atau jejak unik Eropa, seperti program EuroSpike milik Rafael. Itu berarti mereka berada dalam posisi untuk bereaksi cepat terhadap rencana pengadaan baru.
Bagi Niv Cohen, yang memimpin bisnis sistem manuver darat Rafael, perang di Ukraina telah meningkatkan kebutuhan akan peralatan perang darat secara khusus.
“Konflik tersebut menyoroti prinsip-prinsip manuver darat dan mempertahankan wilayah yang ditaklukkan selama pertempuran,” katanya. “Pemahaman persyaratan operasional ini telah menyebabkan negara-negara di Eropa dan di seluruh dunia mengembangkan rencana serius untuk pembelian dan pengadaan kendaraan tempur, terutama tank.”
Cohen juga menunjuk pasar terkait alat pelindung untuk melengkapi armada kendaraan tersebut.
Rafael berharap dinamika pasar tersebut menjadi pertanda baik untuk sistem perlindungan aktif Trophy tank-nya. AS dan Jerman masing-masing telah memperoleh Trophy untuk tank Abrams dan Leopard mereka. Sistem tersebut telah beroperasi di Israel sejak 2011, dan Cohen mengatakan telah menerima peningkatan order sejak itu.
Posting Komentar untuk "Israel Bimbang Mau Bantu Ukraina, Tapi Pihak Swastanya Ngebet"