Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kapal Super Destroyer Jepang Terbaru, Berbobot 10.000 Ton Hanya Diawaki 200 Personel

Kementerian Pertahanan (MoD) Jepang menampilkan spesifikasi dasar dari kapal Aegis destroyer ship atau super destroyer mereka, tertulis bahwa kapal akan diawaki 200 kru saja dan bobotnya sekitar 10.000 ton.

Kapal super ini akan fokus pada misi pertahanan Rudal Balistik (BMD), bukan permukaan atau anti kapal selam, meski kapal itu memiliki kemampuan anti kapal selam dan permukaan. Kapal super destroyer ini dirancang untuk melawan ancaman serangan rudal balistik secara simultan, kapal ini akan memiliki kemampuan mencegat rudal balistik jauh lebih tinggi dari pada kapal Aegis yang pernah ada.

Kapal super Jepang tersebut akan memakai rudal SM-6 yang dikombinasikan dengan Aegis untuk bisa menghalau serangan rudal HGV. Kapal super juga sangat fleksibel, sehingga dimasa depan bisa memakai senjata anti-HGV baru yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan Amerika Serikat. Selain SM-6, kapal juga akan dilengkapi senjata SM-3 Block IIA, Type 12 SSM varian terbaru dan perangkat anti kapal selam.

Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) saat ini mengoperasikan armada yang terdiri dari delapan kapal perusak yang dilengkapi Aegis. Kapal-kapal ini, yaitu dua kapal perusak kelas Maya, dua kelas Atago, dan empat kelas Kongou, pada awalnya dimaksudkan untuk melengkapi armada JMSDF dengan kemampuan pertahanan udara yang luas.

Kedelapan kapal tersebut dilengkapi dengan konfigurasi Aegis Baseline J7, yang mirip dengan konfigurasi Baseline 9 yang terdapat pada kapal perang US Navy (USN) seperti kelas Arleigh Burke. Kapal perusak JMSDF dilengkapi dengan sensor seperti radar pencarian udara SPY-1D(V).

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, delapan kapal perang telah ditugaskan untuk operasi BMD daripada operasi pertahanan udara armada, mengingat meningkatnya jumlah uji coba rudal balistik yang dilakukan oleh Korea Utara, kata Kementerian Pertahanan Jepang. Sejumlah uji coba ini mengakibatkan rudal jatuh di perairan yang diklaim oleh Jepang sebagai bagian dari zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Insiden terbaru terjadi pada 15 Juni, ketika Korea Utara menembakkan dua rudal balistik yang jatuh sekitar 135 n mil barat laut Pulau Hegura Jepang.

Posting Komentar untuk "Kapal Super Destroyer Jepang Terbaru, Berbobot 10.000 Ton Hanya Diawaki 200 Personel"