Rusia tidak senang dengan sekutunya Armenia, yang merupakan bagian dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) regional yang dipimpin Moskow. Ketegangan Armenia-Rusia semakin meningkat setelah penolakan Moskow untuk campur tangan militer di pihak Yerevan dalam Perang Nagorno-Karabakh tahun 2020 dan bentrokan lanjutan pada tahun 2022.
Kementerian Pertahanan Armenia telah mengumumkan akan menjadi tuan rumah latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat pada minggu depan, yang disebut latihan Mitra Elang 2023, yang akan berlangsung pada 11-20 September.
Kementerian Pertahanan menyatakan latihan tersebut bertujuan untuk melatih misi penjaga perdamaian. “Dalam rangka persiapan misi penjaga perdamaian, unit-unit yang mempersiapkan operasi penjaga perdamaian internasional sering berpartisipasi dalam latihan dan pelatihan gabungan serupa di negara-negara mitra,” kata sebuah pernyataan.
Walaupun skala latihan bersama itu kecil, mengingat Pentagon telah mengonfirmasi bahwa hanya 85 tentara Amerika dan 175 tentara Armenia yang akan berpartisipasi. Sebuah pernyataan juga mengatakan bahwa acara tersebut tidak akan melibatkan persenjataan berat, dan akan menampilkan anggota Garda Nasional Kansas.
Kremlin mengatakan hal ini menimbulkan “kekhawatiran”, dan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengeluarkan pernyataan berikut pada hari Kamis:
“Tentu saja pemberitaan seperti itu menimbulkan kekhawatiran, apalagi dalam situasi saat ini. Oleh karena itu, kami akan menganalisis berita ini secara mendalam dan memantau situasinya.”
Saat ini terdapat kontingen pasukan penjaga perdamaian Rusia di wilayah perbatasan yang diperebutkan antara Armenia dan Azerbaijan. Sejak gencatan senjata ditandatangani pada 10 November 2020 – yang mengharuskan etnis Armenia diusir dari wilayah bersejarah – ada sekitar 2.000 tentara Rusia di wilayah tersebut yang menjaga perdamaian yang tidak menentu.
Rusia telah lama memiliki pangkalan militer di Armenia sejak tahun 1991. Oleh karena itu, negara kaukus kecil ini telah lama dianggap berada dalam lingkup pengaruh Rusia sejak zaman Soviet.
Pada hari Kamis, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan sekali lagi menuduh Azerbaijan mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan. “Azerbaijan telah mengerahkan pasukan di sepanjang garis kontak dengan Nagorno-Karabakh dan di perbatasan dengan Armenia selama beberapa hari terakhir,” katanya, seraya menambahkan bahwa “situasi militer-politik di wilayah kami semakin memburuk.”
Dia menuduh Azerbaijan “menunjukkan niatnya untuk melakukan provokasi militer baru terhadap Nagorno-Karabakh dan Armenia.”
Posting Komentar untuk "Rusia Marah Jika Armenia Nekat Gelar Latihan Militer Bareng Amerika"