Jumlah korban tewas akibat serangan pesawat tak berawak pada 5 Oktober di Akademi Militer Suriah dekat pusat kota Homs telah meningkat menjadi 89 orang, menurut Kementerian Kesehatan.
Serangan itu terjadi ketika para perwira baru berkumpul bersama kerabat dan teman-teman mereka di alun-alun akademi untuk merayakan beberapa menit setelah berakhirnya upacara wisuda, yang dihadiri oleh Menteri Pertahanan Mayor Jenderal Ali Mahmoud Abbas dan perwira senior dari Tentara Arab Suriah. (SAA).
Warga sipil dan anggota militer tewas dalam serangan terhadap akademi tersebut, kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, dan menambahkan bahwa kelompok “teroris” telah menggunakan drone untuk melaksanakannya.
Dalam siaran pers pada 6 Oktober pagi, Kementerian Kesehatan menyebutkan 31 orang yang tewas dalam serangan tersebut adalah perempuan dan lima lainnya adalah anak-anak. Setidaknya 277 orang lainnya terluka, menurut kementerian.
Kementerian Pertahanan tidak menyebutkan secara spesifik organisasi teroris dan tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun banyak pengamat yang berspekulasi bahwa serangan itu dilakukan oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), cabang al-Qaeda yang menguasai wilayah barat laut Greater Idlib. Kelompok teroris dan sekutunya menyerang beberapa instalasi militer Suriah dan Rusia dengan drone dalam beberapa tahun terakhir.
Menteri pertahanan dan luar negeri Suriah berjanji dalam pernyataan tertulis terpisah untuk merespons “dengan kekuatan penuh” terhadap serangan mematikan itu.
SAA telah melakukan serangkaian serangan artileri terhadap posisi HTS dan sekutunya di Greater Idlib. Serangan balasan yang lebih besar kemungkinan akan menargetkan wilayah tersebut dalam beberapa hari dan minggu mendatang jika tanggung jawab HTS atas serangan pesawat tak berawak tersebut terkonfirmasi.
Posting Komentar untuk "89 Orang Tewas Dalam Serangan Drone di Akademi Militer Suriah"