Kantor Pers Pemerintah Israel mengkonfirmasi pada 8 Oktober bahwa setidaknya 100 warga Israel ditangkap oleh faksi bersenjata Palestina.
Dalam infografik yang diposting di halaman Facebook-nya, kantor pers menulis bahwa “100+ orang diculik, 2.000+ orang terluka ,700+ orang dibunuh” dalam serangan tersebut.
Hingga kini Israel menolak memastikan jumlah warga sipil atau dinas yang disandera di Jalur Gaza. Laporan media Ibrani menyatakan bahwa setidaknya 170 orang mungkin ditawan di daerah kantong Palestina. Sebanyak 750 orang dilaporkan masih hilang sejak dimulainya serangan mendadak pada 7 Oktober.
Faksi-faksi Palestina yang dipimpin oleh Gerakan Hamas melancarkan serangan dari Gaza pada pagi hari. Serangan yang diberi nama sandi “Banjir Al-Qasa” itu dimulai dengan rentetan ratusan roket yang menargetkan Israel bagian selatan dan tengah. Beberapa kelompok pejuang Palestina kemudian menyusup ke permukiman terdekat dan posisi militer dari darat, laut, dan udara.
Juru bicara Hamas Abu Obeidah menekankan dalam pernyataan awal mengenai serangan itu bahwa para tawanan akan diperlakukan dengan baik, dan mencatat bahwa mereka ditahan di “posisi aman dan terowongan perlawanan” di Gaza. Namun dia tidak memberikan jumlah resmi jumlah tawanan tersebut.
Para tawanan, termasuk perempuan dan anak-anak, diperlakukan dengan baik oleh pejuang Palestina, menurut rekaman video yang muncul secara online.
Meskipun terdapat laporan mengenai Mesir yang melakukan perundingan dengan Hamas atas nama Israel, seorang pejabat Israel mengatakan kepada The Times of Israel bahwa pemerintah “tidak mengetahui adanya pembicaraan semacam itu dan tidak melakukan perundingan apa pun.”
Pejabat lain mengatakan kepada outlet berita tersebut bahwa “saat ini kami sedang memerangi teroris di wilayah Israel. Kami tidak terlibat dalam pembicaraan apa pun tentang para sandera saat ini.”
Faksi-faksi di Gaza berharap dengan menahan para tawanan mereka dapat menjamin pembebasan lebih dari 5.200 warga Palestina dari penjara-penjara Israel. Jumlah tersebut dilaporkan mencakup 33 wanita dan 170 anak-anak.
Serangan Palestina ke Israel mengakibatkan kerugian besar. Menurut laporan terbaru pejabat Israel, lebih dari 650 warga sipil dan anggota militer tewas. Kementerian Kesehatan mengatakan sejauh ini setidaknya 2.156 orang lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit.
Dari jumlah tersebut, 20 orang dalam kondisi kritis, 338 orang dalam kondisi serius, 421 orang dalam kondisi sedang, 1.052 orang dalam kondisi ringan, 49 orang dirawat karena kecemasan berat, dan 167 orang masih dalam perawatan petugas medis.
Serangan balasan Israel sejauh ini telah merenggut nyawa 370 warga Palestina, termasuk 20 anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza, yang mengatakan bahwa lebih dari 2.200 lainnya terluka.
Hingga tanggal 8 Oktober malam, militer Israel dan pasukan keamanan Israel masih berjuang untuk mendapatkan kembali kendali atas posisi militer dan permukiman yang direbut oleh pejuang Palestina pada jam-jam awal serangan.
Kabinet keamanan Israel telah secara resmi menempatkan negaranya dalam keadaan berperang dan memberi lampu hijau pada “kegiatan militer yang signifikan,” yang berarti bahwa pertempuran saat ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Setelah perbatasan Gaza dibersihkan, militer Israel kemungkinan akan berusaha menyerang jalur tersebut.
Posting Komentar untuk "Dampak Serangan Hamas ke Israel: 700 Tewas, 100 Ditawan dan 2000 Luka-luka"