Sebuah video viral di media sosial yang merekam detik-detik pesawat tempur Israel menjatuhkan
bom di kamp pengungsian Jabalia, dalam video itu tampak para relawan sedang apel dengan bernyanyi bersama puluhan anak-anak kemudian panik ketika pesawat tempur Israel menyerang.
Ledakan besar kemudian meluluhlantakkan Kamp Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Gaza, Selasa (31/10). Sebanyak 400 orang tewas dan lebih dari 500 orang terluka dalam serangan Israel tersebut.
Warga Palestina dengan putus asa mencoba menggali reruntuhan bangunan untuk menemukan keluarga maupun kerabat yang tertimbun. Menurut data AFP, setidaknya 400 mayat ditemukan.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas menyebut puluhan orang lainnya kemungkinan terkubur di bawah reruntuhan.
Salah seorang warga Jabalia, Ragheb Aqal, menggambarkan serangan Israel tersebut seperti gempa bumi. Dia mengatakan rumah-rumah di kamp terkubur di bawah reruntuhan usai serangan Israel terjadi.
Mesir pun mengecam penyerangan tidak manusiawi terhadap blok pemukiman yang dilakukan Israel. Melihat serangan Keji, Mesir pun memutuskan membuka Perbatasan Rafah untuk membiarkan warga Palestina yang terluka mendapatkan perawatan medis.
Ini adalah pertama kalinya Kairo setuju untuk membuka penyeberangan bagi warga sipil sejak konflik pecah.
Melihat dampak kerusakan, sepertinya Israel menggunakan rudal anti bungker JDAM (Joint Direct Attack Munition) rudal ini dilengkapi bom BLU-109 seberat 10 ton. Walhasil kamp pengungsian Jabalia bukan hanya rata dengan tanah tapi juga berubah menjadi jurang sedalam 5 meter.
Posting Komentar untuk "Israel Jatuhkan Bom 10 Ton di Pemukiman Pengungsi di Gaza, 400 Gugur"