Moldova dan Ukrian Ingin Cepat Masuk Uni Eropa

Jauh sebelum invasi besar besaran Rusia ke Ukraina, Moskow telah melancarkan perang ekonomi terhadap negara tetangganya, dengan intimidasi, bujukan, dan ancaman langsung, ini adalah kampanye Kremlin untuk memperingatkan negara negara bekas Uni Soviet agar menjauh dari UE (Uni Eropa). Di Moldova, dalam beberapa dekade terakhir terjadi pertarungan politisi pro-UE dan pro-Rusia, bersaing untuk mendapatkan kendali di tengah tingginya tingkat kemiskinan dan korupsi.

Namun, paska invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 lalu, ini adalah kemenangan telah pro-UE di Moldova, dengan ancaman Rusia semakin nyata membuat Presiden Moldova, Maia Sandu, untuk mempercepat masuknya ke dalam UE. “Kami ingin hidup damai, sejahtera, dan menjadi bagian dari dunia bebas”, kata Sandu kurang dari dua minggu setelah invasi, saat mengumumkan upaya resmi Moldova untuk bergabung dengan UE.

Invasi Rusia ke Ukraina yang awal tujuannya adalah menjauhkan negara negara pecahan Uni Soviet untuk menjauh dari UE dan NATO nampaknya gagal total. Paska invasi, Finlandia dan Swedia justru meninggalkan netralitasnya untuk bergabung dengan NATO, dan kini ada Georgia dan Moldova yang melakukan percepatan keanggotan Uni Eropa. Lalu, Ukraina sendiri yang sebagai korban invasi Rusia, kini sedang berusaha untuk masuk kedalam keanggotaan NATO dan UE.

Para pejabat UE tampaknya sangat tertarik untuk mempercepat masuknya Ukraina ke dalam blok tersebut, dengan mengungkapkan pada hari Rabu bahwa mereka berharap untuk mengurangi proses yang biasanya memakan waktu dua tahun dalam memasukkan undang undang UE ke dalam undang undang Ukraina menjadi hanya enam bulan.

Posting Komentar untuk "Moldova dan Ukrian Ingin Cepat Masuk Uni Eropa"