Qatar Jadi Negosiator Mediasi Gencatan Senjata Hamas-Israel

Mediator Qatar sedang berupaya untuk menegosiasikan kesepakatan antara Israel dan Gerakan Hamas yang mencakup pembebasan sekitar 50 sandera sipil dari Jalur Gaza dengan imbalan gencatan senjata selama tiga hari, kata seorang pejabat yang mengetahui perundingan tersebut kepada Reuters pada 15 November.

Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa usulan kesepakatan tersebut, yang telah dikoordinasikan dengan Amerika Serikat, juga akan membuat Israel membebaskan sejumlah perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara-penjara Israel dan meningkatkan jumlah bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza.

Hamas telah menyetujui tawaran kesepakatan gencatan ini, namun Israel belum menyetujuinya dan masih merundingkan rinciannya, tambah pejabat itu.

Hamas terus menahan sekitar 239 tentara Israel dan warga sipil yang ditangkap oleh pejuangnya selama serangan mendadak tanggal 7 Oktober.

Tidak diketahui berapa banyak perempuan dan anak-anak Palestina yang akan dibebaskan Israel dari penjara sebagai bagian dari perjanjian yang sedang dibahas. Setidaknya 32 wanita dan 160 anak-anak saat ini ditahan di Penjara Israel.

Media Ibrani melaporkan bahwa Israel telah menolak kesepakatan yang diusulkan oleh Qatar dan menuntut pembebasan lebih dari 50 sandera sipil.

Laporan Reuters muncul hanya beberapa jam setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan terhadap Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza, operasi darat terbaru di Jalur Gaza yang dimulai setelah serangan mendadak yang dipimpin Hamas. Ribuan warga sipil, termasuk staf medis dan pasien, masih terjebak di sana.

Israel menuduh pusat komando militer utama Hamas disembunyikan di bawah rumah sakit. Namun, banyak analis percaya bahwa serangan IDF dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan terhadap Hamas seiring dengan kemajuan pembicaraan mengenai sandera dan gencatan senjata sementara.

Qatar, pendukung utama Hamas, telah memimpin mediasi antara kelompok Palestina dan para pejabat Israel sejak perang pertama kali pecah.

Upaya baru Doha untuk menengahi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas terjadi setelah berminggu-minggu pemboman besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 11.200 orang, dua pertiganya dilaporkan adalah perempuan dan anak-anak.

Posting Komentar untuk "Qatar Jadi Negosiator Mediasi Gencatan Senjata Hamas-Israel"