Yaman Huthi Serang Kapal Kontainer Lobivia Berbendera Singapura

 Kelompok Houthi (Ansar Allah) di Yaman mengumumkan pada 19 Juli bahwa mereka telah menyerang kapal dagang yang terkait dengan Israel di Teluk Aden.

Kapal Lobivia menjadi sasaran sejumlah rudal balistik dan drone, kata juru bicara militer Houthi, Brigade Jenderal Yahya Sarea, dalam sebuah pernyataan, seraya mencatat bahwa kapal itu diserang karena dimiliki oleh perusahaan yang melanggar blokade kelompok tersebut di pelabuhan-pelabuhan Israel

“Operasi kami, dengan pertolongan Tuhan, tidak akan berhenti sampai kami menghentikan agresi [Israel] dan mencabut pengepungan yang diberlakukan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza,” tambah juru bicara itu.

Konsultan keamanan maritim Inggris Vanguard mengonfirmasi bahwa Lobivia terkena sejumlah proyektil 83 mil laut tenggara pelabuhan Aden di Yaman. Kapal mengalami kerusakan pada bagian tengah kapal sisi kirinya. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Ambrey, konsultan keamanan maritim Inggris lainnya, menyatakan bahwa Lobivia sedang transit di timur laut sepanjang Teluk Aden ketika sebuah kapal dagang di sekitarnya mengamati “cahaya dan ledakan” di mana kapal itu berada. Kapal tersebut tampaknya segera melakukan manuver mengelak dan mematikan sistem identifikasi otomatisnya.

Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah pesawat tak berawak bunuh diri yang diluncurkan oleh Houthi dari Yaman menghantam kota Tel Aviv di Israel, menewaskan seorang pria dan melukai delapan lainnya.

Sejak November, kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran, telah menyerang puluhan kapal yang berafiliasi dengan Israel atau milik AS dan Inggris di Laut Merah, Teluk Aden, Laut Arab, Samudera Hindia, dan Laut Mediterania. respons terhadap perang Israel dan pengepungan di Gaza.

Selain itu, kelompok tersebut meluncurkan puluhan drone dan rudal ke Israel dan menembak jatuh enam drone tempur buatan Amerika di Yaman dan perairan sekitarnya.

AS dan Inggris telah melakukan ratusan serangan terhadap wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman sejak bulan Januari sebagai tanggapan atas serangan kelompok tersebut. Serangan tersebut menewaskan sekitar 40 orang, termasuk warga sipil, dan melukai lebih dari 126 lainnya. Namun, mereka gagal menghalangi Houthi atau menurunkan kemampuan militer mereka.