
Raksasa perusahaan pertahanan asal Turki, Aselsan, telah memulai proses hukum setelah adanya laporan berita yang menyebutkan bahwa perusahaan tersebut juga dimiliki oleh Qatar, salah satu sekutu dekat Turki. Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Aselsan, Haluk Görgün pada Sabtu 25/12/2021.
“Berita ini menipu. Aselsan telah beroperasi secara aktif di 12 negara berbeda dan selalu bangga membawa jati diri Turki dan telah mengekspor ke 73 negara,” kata Görgün di Twitter. Dia menekankan bahwa perusahaan yang beroperasi di pasar global melindungi nama dan merek yang diberikannya ke kantor di luar negeri dengan kegiatan pendaftaran, dan ini adalah praktik rutin.
“Aktivitas perusahaan, sebagai perusahaan pertahanan dan teknologi yang andal di Qatar dan Wilayah Teluk, telah berlangsung selama bertahun-tahun,” kata Görgün, seraya menambahkan bahwa aktivitasnya telah berlanjut di Azerbaijan selama hampir 20 tahun.
Mengungkapkan bahwa upaya untuk membuka pusat pemeliharaan dan perbaikan di Ukraina terus berlanjut, Görgün mengatakan: “Pusat MRO berada di Aselsan Ukraina, Aselsan Pakistan, dan Aselsan Qatar mulai beroperasi pada tahun 2021 dan tidak didirikan dengan kemitraan domestik atau asing, baik pemerintah setempat atau swasta.”
Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki Fahrettin Altun juga mengecam “berita palsu”, yang mengklaim bahwa Aselsan berasal dari Qatar.
“Kami sadar bahwa titik yang telah dicapai negara kami dalam industri pertahanan menyebabkan ketidaknyamanan bagi sebagian orang. Lihat bagaimana praktik rutin Aselsan untuk melindungi hak merek dan nama terdistorsi?” kata Altun di Twitter-nya pada hari Sabtu.
Sementara itu, perusahaan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan: “Perusahaan, sebagai organisasi global, telah mengajukan permohonan pendaftaran merek Aselsan Ukraina, Aselsan Pakistan, Aselsan Qatar dan Aselsan Qatar MRO untuk melindungi merek dan hak nama merek Aselsan di sejalan dengan semua investasinya di luar negeri.”
Tinggalkan Balasan