Cuekin Amerika, India Siap Teken Pembelian S400 Dari Rusia Senilai 95 Trilliun

India adalah pembeli senjata terbesar di dunia bersaing dengan Arab Saudi. Tapi negeri Hindustan ini selalu berdiri tegak tidak terpengaruh ancaman negara-negara Barat, bahkan bisa menyatukan teknologi barat ke sistem senjata Eropa Timur. Sebut saja Sukhoi Su-30MKI yang sistem avioniknya dijejali teknologi NATO dan Israel.

Sebentar lagi, India akan melakukan pembelian besar. Ini setelah Rusia setuju untuk menjual lima sistem rudal S-400 ke India dalam sebuah kesepakatan senilai USD,6,5 miliar (Rp94,6 triliun). Rencana akuisisi senjata pertahanan canggih Moskow oleh New Delhi ini telah dibayangi ancaman sanksi dari Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan draft perjanjian, India akan membeli sistem rudal S-400 mutakhir dari Rusia untuk meningkatkan kekuatan militernya. Menurut media pemerintah Rusia, senjata pertahanan ini dapat menghancurkan target udara dari jarak hingga sejauh 248 miles (400km).

India selama ini menginginkan sistem pertahanan tersebut untuk melawan rudal balistik dan pesawat siluman yang dikembangkan oleh China.

Para pemimpin pertahanan di Moskow berharap untuk mengonfirmasi kesepakatan itu pada Oktober, ketika Rusia dan India akan mengadakan pertemuan bilateral.

“Adapun S-400, kami sudah menyiapkan segalanya untuk menandatangani kontrak ini,” kata Dmitry Shugaev, pejabat yang mengawasi ekspor senjata Rusia.

“Semua aspek teknis dan komersial utama telah disepakati, dan saya pikir kami hampir membuat ini terjadi. Kami berharap untuk menandatangani kedua kontrak dengan mitra India kami pada akhir tahun ini,” ujarnya.

Baca Juga:  Nigeria Ingin Pesan Kapal Perang Buatan PAL Indonesia

“Jika kami menandatangani perjanjian sampai akhir tahun ini, saya pikir pengiriman ke India akan mungkin pada 2020,” kata Shugaev.

Shugaev mengatakan, Moskow telah setuju untuk menurunkan harga setelah mempertimbangkan “kemitraan strategis” antara Moskow dan New Delhi.

“India adalah mitra strategis bagi kami, jadi kami mempertimbangkan keinginan mitra kami, dan membuat konsesi tertentu,” imbuh dia.

Kesepakatan itu pertama kali diusulkan selama pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi pada tahun 2016.

Baru-baru ini dilaporkan bahwa Rusia dan India berencana untuk bersama-sama mendesain jet tempur generasi kelima. Namun, kata Shugaev, proposal tersebut ditangguhkan. “Ini dibekukan untuk saat ini,” katanya kepada Sputnik, yang dilansir semalam (20/8/2018).

“Tapi kami berharap kami akan kembali ke dialog tentang jet tempur generasi kelima,” lanjut dia.

Komentarnya muncul setelah Menteri Perdagangan India, Suresh Prabhu, memuji hubungan yang telah teruji antara kedua negara.

“India penuh dengan peluang untuk industri penerbangan yang semakin meluas. Baik India dan Rusia dapat bekerja bersama untuk mengubah skenario penerbangan saat ini,” katanya di sebuah acara penerbangan di New Delhi.

2 Komentar

  1. Pemimpin yg mikirin negrinya pasti begitu….ga banyak omong tapi banyak aksi…ga takut sm negri manapun…..ga tunduk sm siapapun….

Tinggalkan Balasan