
Diam-diam Sudan menjadi negara ketiga di dunia yang telah mengoperasikan pesawat tempur super manuver 4++ Sukhoi Su-35, setelah Rusia dan China. Indonesia yang digadang-gadang pembeli pertama di luar Rusia malah masih belum tekan kontrak.
Rusia mengirim Batch pertama pesawat tempur 4,5G itu pada hari Senin (20/11). Pengiriman tersebut dilakukan seminggu sebelum Presiden Sudan Omar Ahmed al-Bashir berkunjung ke Rusia pekan depan. Namun, berapa jumlah pesawat yang dikirim masih dirahasiakan, belum ada keterangan resmi.
Kontrak pembelian Su-35 dilakukan pada bulan Maret 2017 dan sebelum tahun 2017 berakhir, pesawat sudah dikirim. Padahal biasanya butuh waktu paling cepat 2 tahun untuk mendapatkan kiriman pesawat pertama yang dipesan.
Besar kemungkinan ini adalah upaya Rusia menyaingi popularitas “kedigdayaan” diplomasi China di benua Afrika. Presiden Sudan sendiri dijadwalkan akan berkunjung Rusia, ini adalah kali pertama dalam sejarah Sudan, salah satu negara paling berpengaruh di tanduk Afrika.
“Pesawat tempur tersebut akan digunakan untuk berkontribusi pada konsolidasi pertahanan Sudan dan memberikan perlindungan dari ancaman apapun,” kata Panglima Angkatan Udara Sudan, Salahuddin Abdul Khaliq Saeed, kepada Sputnik News. Kontrak Kesepakatan pengadaan pesawat itu diumumkan pada bulan Maret lalu.
Kunjungan Presiden al-Bashir ke Moskow diperkirakan akan menghasilkan kesepakatan di bidang industri pertambangan, minyak dan keamanan.
Sukhoi-35 adalah pesawat tempur generasi 4 ++ dengan mesin controlled thrust vector. Pesawat tersebut menggunakan teknologi generasi kelima untuk keunggulan dibanding pesawat tempur buatan negara lain dari kelas yang sama.
Sumber : defenseworld.net
goblok emang indon…. banyak maunya ,,, teken2 kontrakmulu….
Kalo lo pinter, ngapa kaga lu yang tanda tangan tong wkwkwkw