
Kementerian Pertahanan Indonesia saat ini tengah mengevaluasi proposal dari Rusia, Turki, dan Korea Selatan untuk pengadaan 50 panser / kendaraan lapis baja tipe pengangkut personel (APC/Armoured Personnel Carierrs) bagi Marinir TNI AL.
Tiga tipe APC dari ketiga negara adalah, Rusia menawarkan BTR-80 buatan Russia’s Military-Industrial Company. Turki menawarkan ACV-19 dari FNSS. Korea Selatan menawarkan Next Infantry Fighting Vehicle (NIFV) K21 dari Pabrikan Doosan. Total anggaran yang disediakan senilai USD 95 juta di bawah anggaran kementerian pertahanan tahun 2017. Sebagaimana dilansir dari laman IHS Janes (10/02/2010).
Selain untuk digunakan di dalam negeri, APC juga akan digunakan untuk misi internasional, seperti misi pasukan perdamaian PBB (UN).
Sebagaimana biasa, di dalam kontrak akuisisi juga diselipkan kewajiban transfer teknologi. Negara pemenang tender diharuskan untuk mengirim 10 sampai 15 unit APC dengan cara ‘semi-knocked down’ (SKD) lalu perakitan akhirnya harus dilakukan di dalam negeri Indonesia.
Kemudian sekitar 35 sampai 40 unit akan dirakit di dalam negeri dengan kesepakatan lisensi produksi. Besar kemungkinan perusahaan peanggung jawab produksi adalah PT Pindad, yang telah berpengalaman memproduksi kendaraan lapis baja.
Kementerian diharapkan membuat keputusan pada bulan April 2017 untuk kemudian diajukan ke Komisi 1 DPR untuk pengesahan.
Tinggalkan Balasan