
Komandan Pangkalan Utama TNI AL
(Danlantamal) V Surabaya Laksamana
Pertama TNI Edwin, S.H., beserta Ketua
Korcab V DJAT Ny. Wenny Edwin turut sertanmenyambut kedatangan KRI Ardadedali-404 didermaga Kapal selam Koarmada II Ujung Surabaya, Kamis (17/5).
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal)
Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.AP., menjadi Inspektur upacara dalam
penyambutan salah satu unsur strategis
Alutsista baru TNI AL ini.
Hadir juga, Dubes Korea Selatan Mr. Kim Chang Beom beserta staff, Atase Pertahanan Korea Selatan Colonel Park Pil Seung beserta staff serta para pejabat teras dan tamu undangan lainnya.
Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, S.E.,
M.AP.,dalam sambutannya menyatakan
bahwa Pengadaan alutsista adalah normal dalam TNI AL. “Pengadaan alutsista TNI AL ini merupakan program strategis TNI AL jangka panjang, hal ini merupakan suatu hal yang wajar sebagai wujud peremajaan alutsista guna mengganti alutsista yangnberumur diatas 25 sampai dengan 30 tahun,” ujarnya.
Kapal selam Cakra dan Nanggala dibuat
tahun 1980 dan sudah tua dan akan
diprogramkan Alutsiata baru dan
menggganti Alutsista yang berumur diatasn25 tahun ini.
Ade- sapaan akrab Kasal ini- berharap agar Kapal ini dapat dirawat dengan baik, rencana strategis jangka panjang harus dipegang teguh dalam TNI AL. Tentunya kapal yang datang kali ini lebih sempurna dari pengadaan Kapal selam sebelumnya.
Ucapan terimakasih kepada Komandan dan
anggota KRI Ardadedali-404 yang telah
membawa Kapal selam KRI Ardadedali-404
dan tiba selamat di Indonesia. “Terima kasih saya sampaikan kepada Komandan KRI Ardadedali-404 Letkol Laut (P) WidyanPoerwandanu dan segenap anggota KRI Ardadedali-404 yang telah membawa Kapal selam KRI Ardadedali-404 dan tiba selamat di Indonesia. Kapal selam KRI Ardadedali-404 resmi memperkuat TNI Angkatan Laut (AL).
Alat utama sistem senjataan (alutsista) itu sudah di Dermaga Kapal Selam Koarmada II Ujung Surabaya setelah melakukan pelayaran dari Galangan Kapal Daewoo
Shipbuilding and Marine Engineering (DSME),bOkpo, Korea Selatan.
Masuknya KRI Ardadedali–404 ke jajaran
TNI AL sesuai dengan rencana minimum
essential force TNI yang telah ditetapkan dari tiga kapal selam yang dipesan pemerintah Indonesia dari pemerintah Korea mampu mendukung terciptanya stabilitas keamanan kawasan. Indonesiansebagai poros maritim dunia pun diharap terwujud.
Sementara itu, penggunaan Ardadedali
sebagai nama diambil dari salah satu panah milik Arjuna, tokoh protagonis dalam Wiracarita Mahabharata. Bentuk ujung dari senjata ini seperti burung dan memiliki jiwa.
Pemberian nama itu dengan harapan kapal selam itu mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebaik mungkin. Alutsista ini harus menjadi senjata andalan yang tidak pernah terkalahkan di setiap peperangan.
Tinggalkan Balasan