
Rivalitas India dan Pakistan sudah lama berlangsung. Untuk saat ini, armada udara India boleh dibilang sedang ketinggalan dari Pakistan.
Dalam konflik terbaru, Angkatan Udara India yang masih mengandalkan pesawat tua Mig-21 Bison berhasil ditembak sistem pertahanan udara milik Pakistan.
Peristiwa itu jelas membuat malu IAF. Sebagai negara terbesar di Asia Selatan, India harus menunjukkan superioritasnya dibandingkan kekuatan udara dua negara tetangganya yang kerap jadi seteru, yaitu Pakistan dan Bangladesh.
Saat ini, tulang punggung AU India adalah Mirage-2000, Mig-21 Bison, Mig-29 dan Sukhoi Su-30MKI. Celakanya, MiG-21 dan 29 sedang krisis suku cadang.
Untuk menambah kemampuan penyeranganya, IAF (AU India) berencana menaikkan jumlah kebutuhan jet tempur Su-30MKI yang dimiliki hingga 314 pesawat. Su-30MKI sendiri, dibuat berdasaekan lisensi dari Rusia dengan sistem avionik yang telah dimodifikasi bekerjasama dengan Israel.
Disamping memperbanyak Su-30MKI, India juga akan melakukan upgrade besar-besaran untuk para pesawat tuanya.
Sementara jet tempur MiG-29 yang oleh India dijuluki Baaz (elang) dijagokan menjadi pesawat unggulan untuk memenangkan pertempuran udara dan menjadi kekuatan lapis kedua setelah Su-30MKI. Saat ini IAF memiliki 69 MiG-29 dan semuanya telah dijadwalkan untuk di-upgrade menjadi MiG-29UPG.
Program upgrade MiG-29 menjadi MiG-29UPG dilaksanakan oleh industri pesawat terbang India, Hindustan Aeronautics Ltd (HAL) dengan asistensi dari Rusia. Antara lain memasang radar Zhuk-ME yang dikembangkan oleh Concern Radio Electronic Technologies (KRET) untuk kepentingan perang elektronik .
Radar yang diproduksi oleh PHAZOTRON-NIIR Public Corporation ini juga berperan mendukung sistem kontrol senjata yang dimiliki oleh MiG-29UPG. Selain radar, MiG-29 UPG juga mengalami peningkatan pada kemampuan sistem avionik, kontrol bahan bakar secara digital, dan lainnya.
Khusus untuk jet tempur Mirage 2000 yang oleh AU India dijuluki Vajra (petir), tetap diunggulkan sebagai jet tempur multiperan. Untuk meningkatkan kemampuan tempur Mirage-nya, sebanyak 49 Mirage 2000H dan Mirage 2000TH kemudian menjalani upgrade menjadi Mirage 2000-5MK2 dan dua di antaranya sudah operasional sejak Maret 2015.
Sedangkan untuk MiG-21 yang oleh IAF difungsikan sebagai pesawat penyergap, dari jumlah total 132 pesawat akan disisakan 125 unit dan di-upgrade menjadi MiG-21 Bison.
Masa operasional MiG-21 Bison ini ditargetkan hingga tahun 2022 dan untuk selanjutnya akan digantikan oleh jet tempur generasi keempat buatan dalam negeri , HAL Tejas. Jet tempur multiperan Tejas yang akan menjadi andalan IAF ini sudah diserahkan sebanyak dua unit dan operasional mulai Juli 2016.
Tinggalkan Balasan