Kenapa PKI Menyiksa Jenderal TNI AD, Ini Alasanya

Kenapa PKI hanya menculik dan membunuh para Jenderal TNI Angkatan Darat? kenapa jenderal-jenderal dari angkatan lain tidak menjadi target?1. Hanya TNI AD yang kritis pada Presiden Soekarno.
TNI AD sudah bersikap kritis kepada Presiden Soekarno yang mulai mengambil haluan kiri dengan membentuk poros Jakarta-Peking-Moscow-Pyongyang atau poros Indonesia-China-Rusia dan Korea Utara.Indonesia menerima banyak bantuan dan tawaran persahabatan dari China, Korea Utara dan Rusia. Bukan tanpa alasan Soekarno lebih memilih negara-negara tersebut. Soekarno tak mau menerima bantuan dari Amerika Serikat yang penuh syarat dan kepentingan politis.Puncak dari perseteruan antara Soekarno dan TNI AD terjadi saat konfrontasi dengan Malaysia. Jenderal-jenderal TNI AD secara “halus” menolak menurunkan pasukan untuk berperang lawan Malaysia karena rakyat sedang kelaparan akibat krisis ekonomi.2. TNI AD menolak usulan PKI.Untuk menyaingi kekuatan Angkatan Darat, PKI mengusulkan agar dibentuk angkatan bersenjata ke-lima yaitu dengan mempersenjatai buruh dan petani. PKI disinyalir telah berhasil menyusupkan kadernya ke AL, AU dan Kepolisian.3. Hanya TNI AD yang menjadi penghalang bagi PKI untuk menjadi partai penguasa.Kekuatan PKI setelah pemilu tahun 1959 sangat kuat. Selain dukungan massa yang banyak dan militan, PKI telah menjadi anak emas Soekarno. Tidak ada satu pun partai atau ormas yang menandingi kekuatan PKI.PKI menjadi Partai Komunis terbesar ketiga di dunia yang tidak menjadi pemegang pemerintahan. Setelah Uni Soviet dan China.DN Aidit hampir dipastikan menjadi “tangan kanan” Soekarno. Tidak pernah salah dan selalu benar bagi Soekarno. Keberadaan Aidit dan PKI menjadi tiket bagi Soekarno untuk mendapatkan bantuan senjata dari Uni Soviet dan China.28 September 1965, saat CGMI menggelar Kongres II, DN. Aidit jelas-jelas menghina dan merendahakn Soekarno di depan matanya dan di hadapan massa PKI dengan menyebut:
“Indonesia belum mencapai kemajuan dan kemakmuran. Negara ini memang tidak akan bisa maju kalau diurus oleh pemimpin yang mempunyai empat atau malahan lima orang istri!” teriak Aidit.Itu menjadi sinyal dari Aidit untuk merebut kekuasaan demi menyelamatkan rakyat yang sedang kelaparan karena krisis ekonomi.Tapi Aidit tidak pernah salah di mata Soekarno. Dia tidak marah.4. PKI mendorong perampasan tanah untuk dibagikan pada anggotanya.Sejak ditetapkan Undang-Undang Pokok Agraria 1960, pemerintah tak kunjung merealisasikan aturan itu. Terinspirasi pemerataan kepemilikan tanah khas negara-negara komunis dengan memanfaatkan UU itu.Berdalih menjalankan amanat Bung Karno, PKI memulai perampasan tanah dengan dalih pemerataan kepemelikan tanah di desa.Menurut data resmi pemerintah, pada bulan Desember 1964 dan Januari 1965, telah terjadi pembagian tanah “lebih” di Jawa, Madura, Lombok, Bali dan Sumbawa. Total luasnya mencapai 454.966 hektar, yang dibagikan kepada 568.862 orang petani penggarap.Adapun di desa-desa banyak tanah milik orang kaya, kepala desa, tanah kas desa, milik Pesantren, milik Kyai yang dirampas oleh PKI setelah Pemiliknya dibunuh. Lalu tanahnya dicaplok kemudian dibagi-bagikan ke anggotanya.PKI menyebut ada tujuh setan desa yang boleh dibunuh dan dirampas tanahnya. Yaitu:
tuan tanah jahat, pejabat yang membela kepentingan tuan tanah, lintah darat, pengijon, tengkulak jahat, bandit desa, dan kapitalis birokrat yang mengeksploitasi petani.Menjelang G-30S/PKI, media-media PKI mengeluarkan isu tentang adanya Dewan Jenderal dari Angkatan Darat yang hendak menggulingkan Soekarno. Meski telah dibantah oleh AD tapi isu tersebut tetap disebarluaskan oleh PKI.Maka pada malam 30 September PKI menculik dan menyiksa para Jenderal TNI AD. Dengan tujuan untuk mendapatkan pengakuan bahwa benar para Jenderal tersebut telah membentuk Dewan Jenderal untuk menggulingkan Soekarno.Andai saja ada salah dari Jenderal itu yang mengakui. Maka PKI akan memanfaatkannya dengan menyiarkan bahwa TNI AD telah berkhianat pada Presiden berniat kudeta tapi digagalkan oleh Pasukan Cakrabirawa Presiden.Dan dengan itu, PKI bisa mengambil alih negara. Menjadikan Indonesia menjadi negara satu partai seperti China, Korea Utara dan Vietnam.Soekarno tetap menjadi Presiden dan kepala negara. Tapi urusan pemerintahan dipegang oleh DN Aidit sebagai Kepala Pemerintahan.Rencana PKI itu berhasil digagalkan oleh Angkatan Darat.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan