Kesempatan itu akhirnya datang setelah ia menjabat KSAD (25 Juli 2014–15 Juli 2015). Tak lama setelah pelantikan, Gatot memanggil Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo dan menyampaikan maksudnya ingin mendaftar pendidikan Kopassus. Tapi Agus Sutomo menyampaikan, “Tidak usah ikut pendidikan Pak, nanti Bapak saya kasih brevet kehormatan saja”.
Tapi Gatot menolak. Ia bersikukuh mau mendapat baret merah melalui jalur normal. Maka masuklah Gatot menjadi siswa Kopassus.
Ia mengikuti semua prosedur normal, mulai dari pendaftaran, ujian, hingga penyematan brevet komando dan baret di pantai Cilacap. Untuk itu, ia harus melalui ujian yang keras, antara lain senam jam 2 pagi, lalu direndam di kolam suci Kopassus di Batujajar. Kemudian longmarch, hingga berenang militer selama lebih 2 jam dari pantai Cilacap ke pulau Nusakambangan. Bahkan Gatot juga mengikuti pendidikan Sandi Yudha yang salah satu ujiannya harus menyusup masuk ke suatu tempat yang terkunci dan dikawal ketat oleh prajurit Kopassus. Ia lolos mulus.
Gatot akhirnya diyatakan lulus semua tahapan dan resmi diangkat menjadi keluarga besar Korps Baret Merah di pantai Permisan Cilacap, Jawa Tengah, pada 2 September 2014. Tidak seperti “brevet kehormatan” Kopassus yang disematkan di dada sebelah kiri penerimanya, brevet pasukan komando tersebut disematkan di dada sebelah kanan Gatot, sebagai tanda ia menerimanya melalui prosedur selayaknya yang harus dilalui setiap prajurit Kopassus.
Setelah resmi menjadi prajurit Kopassus, Gatot naik helikopter dari Cilacap ke Kartosuro (Markas Grup 2 Kopassus). Masih berbaret merah, pakai loreng, darah mengalir, masih pakai hitam-hitam samaran dan masih bau lumpur, ia langsung menuju makam kedua orang tuanya di Solo.
Di depan makam kedua orang tuanya itu ia memberi hormat dan menyampaikan, ”Ibu saya sudah menunaikan tugas.” Dan itu terjadi saat Gatot berusia 55 tahun.
sumber : Majalah FORUM KEADILAN Edisi 08
Anda ragu dengan kisah diatas, berikut dokumentasi videonya dari Net.tv
atau di sini:
Ga kaget mau latihan kopasus. yg heboh kalau pak Gatot jadi ulama besar .kita bangga dan bahagia
semoga bpk jendral selalu sehat & usia yg barokah…Aamiiin…
Ok jendral
Lanjutkan pak gatot bravoe
Ini sebagai panutan, orang sukses adalah orang yg menyayangi orang tuanya…
nangis gw nobton ini…….. hebat jendral….
Ini baru pimpinan ga terima pangkat kehormatan dengan gratis tetap melalui tahapan seperti prajurit laennya..bravo pak gatot kalau daftar jadi calon presiden nanti saya dukung….
Salam Hormat selalu komandan…. berjuang takenal henti, jadilah layaknya Umar Bin Khotib
Kalau sekiranya Pak Gatot dicalonkan jadi Presiden…saya akan dukung 1000%
Luar biasa,blm pernah lihat pemimpin Indonesia dimasa ini yg seperti beliau. Jendral Gatot I support u to be the nex Indonesia president.
setuju
Untuk menjadi Prajurit Kopassus setidaknya pernah merasakan Dinginnya Situ Lembang, Angkernya Batu Jajar, Dahsyatnya Teluk Permisan, Semua sudah dilalui, tinggal Menuju Istana (RI 1) yang harus diperjuangkan dengan cara Ksatria. Insya Allah……..
Hebat pak Gatot.. moga bisa kyak pk Gatot.
Terharuuu… Smoga beliau kuat membela Al-Qur’an dan umat islam
Subhanallah, mantap komandan. Bangga padamu di saat negeri ini sedang krisis kepemimpinan. Semoga Bapak diberkahi oleh Allah SWT.
calon presiden kedepan…
Barakallah komandan….maju terus membela agama dan negara, semoga Allah memudahkan sgla urusanmu, Aamiin.
saya salut. ALLOHU AKBARRRR…!!!!!! semoga bapak bisa istiqomah sampai maut datang menjemput..
mantap….menangis rasanya…..
In Syaa Allah Jendral Gatot jadi R1 2019.. Aamiin
Bagaimana kalau bapak panglima kita dukung jadi presiden 2019
setujuuu
Allahu Akbar…
Barakallah Jenderal..
Salut dengan bpk. Gatot, semoga bapa amanah dlm mengemban jabatannya.
Sehat selalu,pnjg umur dan semangat membela Al-Qur’an bersama umat muslim..
Kami bangga mempunyai Panglima TNI seperti bapa
Pencitraan lagi pencitraan lagi… Btw untuk apa dia ikut-ikutan pramuka seperti itu? Bukankah urusan2 strategis militer lebih penting? Or not? Oh mgkin dia punya banyak waktu kali…buat main :)
KAMU TAU APA CONK
Udah hebat bisa ngerasa angkernya Batujajar, eh masih aja ada yang nyinyir, oalah, emang situ kuat? Usia 55 loh, dan bukan pencitraan, tapi negwujudin amanah orang tua.
Inspirasi bagi generasi muda terus semangat