
Lima puluh tahun yang lalu pada bulan Agustus 1971, seorang perwira etnis Bengali berusia 20 tahun yang menjabat sebagai letnan di Brigade Para ke-14 elit Pakistan, ditempatkan di Sialkot, melintasi perbatasan dengan membawa dokumen militer penting dan informasi penting pertempuran di sepatu botnya. Berbulan-bulan kemudian, makalah-makalah ini sangat membantu Angkatan Darat India memenangkan perang antara India dan Pakistan. Perwira itu bernama Letnan Kolonel Quazi Sajjad Ali Zahir.
Sajjad bergabung dengan Angkatan Darat Pakistan pada akhir tahun 1969 sebagai kadet. Pada tahun 1971, ia berlatih sebagai kadet senior di Akademi Militer Kakul di Pakistan.
Ketika perang Pembebasan Bangladesh dari Pakistan dimulai, dia melarikan diri dari Pakistan pada akhir Agustus dan datang ke India untuk bergabung dalam perang, India saat itu adalah sponsor utama Bangladesh. Harapan India, setelah lepas dari Pakistan, Bangladesh mau bergabung dengan India, eh malah milih merdeka.
Kolonel Sajjad menceritakan kisah pelariannya dari Pakistan dia harus bersembunyi di ngarai untuk menghindari tembakan dan dengan sengaja tidak menyerah kepada BSF (Penjaga Perbatasan India) karena takut mereka mungkin “menjualnya” pada Jhelum Rangers (Pasukan rahasia Pakistan pemburu penghianat) tetapi memilih untuk ditangkap oleh CRPF (Brimob-nya India), sangat dekat dengan Samba Highway.
Dia mengungkapkan rincian tentang bagaimana dia diperlakukan baik oleh CRPF dan kemudian oleh intelijen militer, dan, akhirnya, bagaimana di Shakargarh, dia diinterogasi selama sembilan hari setelah dokumen yang dia bawa di sepatu botnya diperiksa dengan cermat. Saat itu, Direktur Operasi Militer saat itu, Mayjen K.K. Singh, terbang dari Delhi dan menghabiskan dua hari di Shakargarh mendengarkan apa yang dikatakan letnan muda itu.
Sajjad bergabung dalam perang Pembebasan Bangladesh pada September 1971. Dia mengorganisir Pasukan Artileri ke-2 di bawah Sektor 4 di wilayah Sylhet. Saat itu pemerintah India memberikan enam artileri 105 mm kepadanya. Dan dengan itu dibentuklah kelompok artileri lapangan Mukti Bahini.
Sejak tahun 1971, ia telah membuat misi untuk pemberian penghargaan bagi tentara India yang berjuang untuk Bangladesh, termasuk mereka yang meninggal pada tahun 1971, dari pemerintah Sheikh Hasina. Dia secara pribadi menyarankan ini padanya dan dia menerima permintaannya.
Awal tahun ini, dia dianugerahi Padma Shri oleh pemerintah India sebagai pengakuan atas bantuan dan pelayanannya yang tak ternilai pada tahun 1971.
Tinggalkan Balasan