
Maroko menjadi konsumen senjata militer buatan America Serikat terbesar di Afrika Utara. Negera Kerajaan ITU memborong senjata senilai US$ 244 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun pada 2016 demikian laporan Middle East Monitor.
“Angka tersebut turun empat persen bila dibandingkan dengan pembelian pada 2015 yang mencapai 100 persen Dari total penjualan AS di Afrika Utara,” tulis Middle East Monitor dalam laporannya Jumat, 22 Desember 2017.
Sebanyak tiga persen penghasilan kotor Maroko dibelanjakan untuk pembelian perlengkapan militer dan Angkatan Bersenjata yang jumlahnya 200 ribu personel.
Tahun lalu, Maroko menerima sejumlah tank tempur buatan Amerika Serikat jenis M1A1 Abrams di pelabuhan laut Casablanca sebagai bagian dari jual beli senjata senilai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 13,6 triliun.
“Selanjutnya, Amerika Serikat menyuplai 200 tank Abrams.
Maroko telah menghabiskan uang sebesar US$ 6,2 miliar atau sekitar Rp 84 triliun untuk pembelian senjata sesuai dengan kesepakatan antara 2011 dan 2015.
Negeri ini juga menjadi pembeli industri senjata terbesar Prancis dan tergolong negara ketiga di dunia Arab yang gemar membelanjakan dananya untuk militer setelah Mesir dan Uni Emirat Arab pada 2016.
“Maroko, negeri di Afrika Utara, itu pembeli senjata Spanyol terbesar kedua dengan nilai jual US$ 48 juta atau sama dengan Rp 650 miliar pada 2015,” kata Menteri Perdagangan Spanyol. (tempo.co)
Tinggalkan Balasan