
Tidak mungkin seorang kepala negara melewatkan perayaan hari ulang tahun Angkatan Bersenjatanya. Tanggal 25 April, Kim Jong Un tidak hadir saat perayaan HUT Angkatan Bersenjata Korea Utara.
Media Korea Utara yang diawasi ketat oleh pemerintah hanya melaporkan mengenai acara ulang tahun angkatan bersenjata saja.
Gerai-gerai propaganda Pyongyang sebagai gantinya merayakan ulang tahun ke 88 kelahiran Tentara Revolusi Rakyat Korea (KPRA) yang jatuh pada 25 April.
Media Jepang, Shukan Gendai, mengungkap kronologi jatuhnya Kim Jong Un. Diktator yang masih berusia 36 tahun ini dilaporkan tiba-tiba jatuh, sambil memegang dadanya saat kunjungan ke perdesaan awal bulan ini.
Menurut Shukan Gendai, seorang dokter yang mendampingi Kim Jong Un segera melakukan Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) dan membawanya ke rumah sakit terdekat untuk perawatan darurat.
Kim Jong Un disebutkan dalam keadaan vegetatif (terjaga tetapi tidak merespon terhadap kondisi di sekitar mereka), setelah menjalani prosedur kardiovaskular yang gagal 12 April.
Pasien vegetatif terjadi akibat cedera otak parah, karena tersumbat aliran darah, selain serangan jantung, bisa juga karena stroke atau karena benturan keras, beberapa orang tampak terjaga tetapi tidak merespon terhadap kondisi di sekitar mereka. Contohnya adalah Michael Schumacher.
Seminggu kemudian, China atas permintaan Korut, mengirim tim medis untuk membantu merawat kondisi Kim Jong Un.